Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, August 8, 2019

Lamunan Pekan Biasa XVIII

Jumat, 9 Agustus 2019

Matius 16:24-28

16:24. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
16:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pada umumnya orang mengaitkan kematian dengan hilangnya nyawa. Nyawa adalah landasan adanya hidup.
  • Tampaknya, untuk mempertahankan hidup orang melindungi nyawa dari segala bahaya. Sekalipun sudah sakit parah tanpa harapan, pada umumnya orang mempertahankan agar tak hilang nyawa.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun nyawa memang menjadi penjamin adanya hidup, orang yang terlalu memikirkan nyawa sendiri justru akan kehilangan kesejatian hidup yang sejatinya berada dalam hubungan mesranya dengan yang bertahta dalam relung hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan melandaskan hidupnya pada Dia Sang Sumber Hidup Sejati.
Ah, yang hidup itu adalah yang bernyawa.

0 comments:

Post a Comment