Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, August 7, 2019

Santo Kayetanus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 4309 Diterbitkan: 25 Agustus 2013 Diperbaharui: 01 Agustus 2016
ilustrasi dari koleksi Blog Domus

  • Perayaan
    07 Agustus
  • Lahir
    Oktober 1480
  • Kota asal
    Vicenza - Italy
  • Wafat
    7 Agustus 1547 | Oleh Sebab alamiah
  • Beatifikasi
    8 Oktober 1629 oleh Paus Urbanus VIII
  • Kanonisasi
    tahun 1671 oleh Paus Klemens X Sumber : Katakombe.Org

Santo Kayetanus dilahirkan di Vicenza, Italia, pada tahun 1480, sebagai putera seorang bangsawan. Ia dibabtis dengan nama Gaetano dei Conti di Tiene. Ia menyelesaikan studinya di Universitas Padua dalam bidang hukum. Kemudian, ia bekerja di kantor kepausan di Roma. Kayetanus ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1516.
Ia kembali ke Vicenza, kota asalnya. Walau sanak-saudaranya yang kaya menentang, Kayetanus menggabungkan diri dengan sekelompok lelaki yang sederhana dan bersahaja, yang membaktikan hidup mereka untuk menolong orang-orang yang sakit dan yang miskin papa. St Kayetanus biasa menjelajahi seluruh penjuru kota guna mencari mereka yang malang dan melayani mereka dengan tangan-tangannya sendiri. Ia membantu pula di rumah sakit merawat pasien-pasien dengan penyakit-penyakit yang paling menjijikkan. Di kota-kota lain juga ia melakukan karya belas kasih yang sama.

St Kayetanus senantiasa mendorong semua orang untuk menyambut Komuni Kudus sesering mungkin. “Aku tak akan bahagia,” katanya, “hingga aku melihat umat Kristiani berduyun-duyun menyambut Roti Hidup dengan antusias dan penuh sukacita, bukan dengan takut-takut ataupun malu.” Bersama tiga orang kudus lainnya, St Kayetanus mendirikan suatu Konggregasi religius bagi para imam yang disebut “Theatines”. Konggregassi ini membaktikan diri dengan menyampaikan khotbah kepada sebanyak mungkin orang. Mereka mendorong umat untuk sesering mungkin menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus; mereka merawat orang-orang sakit dan melakukan karya-karya belas kasih lainnya.

Kayetanus wafat dalam usia enampuluh tujuh tahun. Dalam sakitnya yang terakhir, ia membaringkan diri di atas papan-papan yang keras, meskipun dokter berulangkali menasehatinya untuk tidur di atas kasur yang lebih empuk. “Jururuselamat-ku wafat di kayu salib,” katanya. “Biarkan aku, setidak-tidaknya mati di atas papan kayu.” Kayetanus wafat pada tanggal 7 Agustus 1547 di Naples. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Klemens X pada tahun 1671.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment