Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, August 5, 2019

Percikan Nas Senin, 5 Agustus 2019

Pemberkatan Gereja Basilik Santa Perawan Maria
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan
Bil. 11:4b-15; Mzm. 81:12-13,14-15,16-17; Mat. 14:13-21.
BcO 1Raj. 21:1-21,27-29.

Bacaan Injil:
13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. 14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. 15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." 16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." 17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." 18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." 19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. 20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. 21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

Memetik Inspirasi:
Ketika ada masalah, kepada siapa kita mengadu? Mungkin ada yang mengadu kepada orang tua. Ada pula yang mengadu pada pasangannya. Ada juga yang mengadu pada teman atau sahabatnya.
Ketika mengalami seperti itu Musa mengadu kepada Allah. Para murid mengadu kepada Tuhan Yesus. Baik Musa maupun para murid mendapatkan jawaban atas persoalan mereka. Bahkan mereka pun memperoleh lebih dari yang diperkirakan.
Mengadu kepada Tuhan itu aman dan penuh berkah. Benar kita bisa mengadu kepada orang tua, pasangan atau pun teman. Namun kerahasiaan aduan kita pada mereka tidak bisa dijamin seratus persen. Kala berada dalam relasi kurang baik aduan itu bisa bocor bahkan mungkin menjadi senjata untuk melawan kita. Pada Tuhan terjamin aman 100%.

Refleksi: 
Pada siapa aku mengadu?

Doa: 
Tuhan hanya pada-Mu Musa dan para murid mengadu. Engkau pun menanggapi aduan mereka dengan luar biasa. Sudilah pula mendengarkan aduan-aduan kami. Amin.

Pada siapa mengadu?
MoGoeng
Wates
Audionya:
spoon.today/cast_569970

0 comments:

Post a Comment