Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 2, 2019

Percikan Nas Sabtu, 03 Agustus 2019

Hari biasa
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Im. 25:1,8-17; Mzm. 67:2-3,5,7-8; Mat. 14:1-12.
BcO 1Raj, 18:16b-40.

Bacaan Injil:
1 Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. 2 Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." 3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. 4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" 5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. 6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, 7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. 8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." 9 Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. 10 Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara 11 dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. 12 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.

Memetik Inspirasi:
Hari-hari ini lagi ramai polemik tentang polusi dan sampah di suatu kota. Ada banyak catatan, sumbangan pemikiran dam bahkan kesediaan orang untuk menangani sampah. Hal ini tentu sangat baik demi didapatinya udara bersih yang layak untuk hidup.
Herodes seorang pemimpin yang tampaknya sulit menerima kritik. Ia dendam dengan kritikan Yohanes. Ia pun kemudian memenjarakan Yohanes bahkan kemudian membunuh Yohanes.
Kritik atas persoalan polusi di kota tadi bisa memberikan gambaran seperti apa pemimpin yang ada. Ketika pemimpin itu resisten, menyalahkan yang lain sebagai penyevab, dan merasa gagah mampu mengatasi sendiri apakah ia sama dengan Herodes? Anda yang bisa menjawab. Kritikan tidak perlu disikapi resisten. Mereka yang mengkritik dan memberikan solusi yang baik adalah orang-orang yang mencintai kita. Mereka ingin membantu kita menjadi lebih baik. Kerendahan hati untuk menerima masukan adalah keutamaan. Jangan sampai kita sombong merasa mampu kala sebenarnya tidak mampu.

Refleksi: 
Apa yang kaulakukan terhadap kritik yang ditujukan kepadamu?

Doa:
Tuhan Engkau sangat mencintai kami. Engkau pun selalu menunjukkan yang terbaik bagi kami walau kadang itu terasa seperti kritikan yang sangat keras. Bantulah kami untuk rendah hati menerima kritikan. Amin.

Dikritik oke saja
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment