Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, August 31, 2019

Santo Giles

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3661 Diterbitkan: 16 Agustus 2013 Diperbaharui: 01 Jun 2014
ilustrasi dari koleksi Blog Domus

  • Perayaan
    01 September
  • Kota asal
    Athena Yunani
  • Wilayah karya
    Perancis
  • Wafat
    Antara tahun 710 sampai 724 di Perancis | Oleh sebab alamiah
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Giles dilahirkan di Athena, Yunani. Ketika orangtuanya meninggal dunia, ia mempergunakan banyak warisan yang mereka tinggalkan untuk menolong orang-orang miskin. Sebab itu, dan teristimewa karena Tuhan mengadakan banyak mukjizat dengan perantaraannya, Giles mendapati diri sebagai seorang pemuda yang amat terkenal dan dikagumi.
Giles tidak menghendaki pujian dan kemashyuran ini sama sekali. Maka, agar dapat melayani Tuhan dalam hidup yang tersembunyi, ia meninggalkan Yunani dan berlayar ke Perancis. Di sana, ia hidup seorang diri dalam kegelapan hutan. Ia membuat tempat tinggal dalam sebuah gua di balik semak belukar yang rimbun. Giles hidup tenang di sana, aman dari bahaya besar kepala mendengar dirinya dipuji.

Tetapi, suatu hari seorang raja dan para pengawalnya pergi berburu ke hutan itu. Mereka mengejar kijang yang biasa datang ke gua Giles. Kijang itu lenyap dari pandangan mereka dengan masuk ke dalam gua Giles yang tersembunyi di balik semak belukar yang rimbun. Salah seorang pengawal membidikkan anak panah ke rerimbunan semak, dengan harapan anak panah itu mengenai si kijang. Ketika mereka menyibak semak belukar, mereka mendapati Giles duduk terluka oleh anak panah.

“Siapakah engkau dan apa yang engkau lakukan di sini?” tanya raja. St. Giles menceritakan kisah hidupnya kepada mereka. Setelah mendengarnya, mereka mohon pengampunan. Raja mengutus para tabibnya untuk merawat luka santo kita. Meski Giles memohon agar ditinggalkan seorang diri, raja sungguh merasa kagum kepadanya hingga raja kerap datang menjenguknya. Giles tidak pernah menerima hadiah-hadiah raja. Tetapi, pada akhirnya, ia setuju raja mendirikan sebuah biara besar di sana. Giles menjadi pemimpin biaranya yang pertama.
Biara ini menjadi begitu terkenal hingga seluruh kota datang ke sana. Sebuah kota kecil kemudian tumbuh di sekitar biara, dan setelah kematian Giles; makamnya di biara itu menjadi tempat ziarah. Banyak mukjizat dilaporkan terjadi.  Biara ini di kemudian hari dikelola oleh para Benediktin.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment