Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 8, 2013

ISA MATI

Kemarin, Senin 8 Juli 2013, Rama Bambang menengok Rama Jaka di ICU Rumah Sakit Panti Rapih. Sebenarnya Rama Bambang agak khawatir berhadapan dengan beliau. Beberapa hari lalu Rama Agoeng merasa tidak enak dengan salah satu rama dari Semarang. Rama Agoeng berkata kepada Rama Bambang bahwa rama ketua para rama praja Keuskupan Agung Semarang (KAS) meneleponnya. Rama Agoeng ditanya tentang kondisi Rama Jaka. Ini disebabkan karena salah satu rama dari Semarang mengatakan kepada sang ketua bahwa Rama Jaka tidak mengalami perkembangan. Rama itu meminta agar Rama Jaka dipindahkan ke Rumah Sakit Elisabet, Semarang. Rama Jaka memang biasa sebulan sekali kontrol dokter dan mengambil obat-obatan di RS Elisabet.

Terhadap sang ketua para rama praja KAS Rama Agoeng menceriterakan seperti yang diinformasikan Rama Bambang lewat email kepada Mgr. Puja, Uskup KAS, pada Jumat 5 Juli 2013 sebagai berikut:

Monsinyur,
Kala wau Rama Agoeng dipun aturi tindak RS Panti Rapih kangge kapanggih dokter. Rama Agoeng dhawuh kula ingkang mangkat.
Kula dipun teraken Sr. Lusiani, CB sowan dr. Heri, salah satunggal saking 3 dokter ingkang nangani Rama Jaka.
Dokter Heri paring katerangan bilih kangge wekdal punika ingkang dados pokok ingkang memperparah jantung, gendhis lan fungsi ginjal inggih punika INFEKSI SALURAN KENCING. Darah infeksi punika mengental lan punika ingkang gampil damel benter lan ndrodhog. Dokter menengarai bilih punika jan-janipun sampun dangu. Criyosipun Rama Jaka ugi ngandika bilih sampun sawetawis ngalami angel turas. Sapunika proses damel darah cair punika ingkang dipun upayaaken. Inggih gumpalan rah punika ingkang nyumbat pernapasan ugi saengga fungsi jantung amat terganggu. Katingalipun saget berhasil.
Infeksi saluran kencing ingkang sampun parah punika murugaken kadar PROCALSITONIN (nyuwun pangapunten kula mboten mudheng sanadyan sampun dipun terangaken). Normalipun kadar punika 0,5. Kamangka Rama Jaka ngalami kadar procalsitonin 190 (380 kali lipat). Amargi agengipun kadar, pramila pemulihanipun alon-alon sanget. Mangke manawi sampun sae, nembe fokus penanganan jantung. .....................
Nanging, Monsinyur, dokter ngandika bilih dipun bandhingaken kaliyan rikala mlebet Panti Rapih, kawontenanipun Rama Jaka klebet membaik.
(Monsinyur, tadi Rama Agoeng diminta datang ke Panti Rapih untuk bertemu dengan dokter. Rama Agoeng meminta saya yang berangkat. Saya diantar Sr. Lusiani, CB menghadap dr. Heri, salah satu dari 3 dokter yang menangani Rama Jaka.
Dokter Heri menjelaskan bahwa saat ini yang memperparah jantung, gula dan fungsi ginjal adalah INFEKSI SALURAN KENCING. Darah akibat infeksi mengental dan mudah membuat panas dan menggigil. Dokter menditeksi bahwa hal ini sudah lama. Gumpalan darah ini yang menyumbat pernapasan sehingga fungsi jantung terganggu. Tampaknya berhasil. Infeksi saluran kencing yang sudah parah ini menyebabkan kadar PROCALSITONIN (maaf saya tidak paham walau sudah dijelaskan) menjadi parah. Kadar normal adalah 0,5. Padahal Rama Jaka mengalami 190 (naik 380 kali lipat). Maka pemulihannya sangat pelahan-lahan. Kalau sudah baik barulah penanganan fungsi jantung. .........................
Tetapi, Monsinyur, dokter mengatakan bahwa dibandingkan dengan kondisi waktu masuk, keadaan Rama Jaka termasuk membaik. 

Kepada sang ketua rama praja KAS Rama Agoeng juga mengatakan bahwa kadar albumin dalam darah amat rendah sehingga harus diinfus dengan 3 botol obat khusus. Kepada sang ketua juga disarankan bahwa soal pindah  memindah harap dikatakan dan diserahkan kepada staf kepemimpinan KAS.

Untuk mencoba tahu sikap Rama Jaka, Rama Bambang berkata "Rama ..... tilik, ya?" (Dikunjungi Rama ...., ya?) Rama Jaka menyahut "Enggih, omong ken teng Elisabet wong dokter kula teng rika. Ning kula criyos 'Aku isa mati. Neng kana kudu seka nol meneh'" (Ya, dia minta saya pindah Elisabet karena dokter pribadi saya di sana. Tetapi saya jawab 'Aku dapat mati. Di sana penanganannya harus mulai dari nol lagi'). Mendengar kata-kata Rama Jaka berbahagialah Rama Bambang karena tampaknya yang meributkan soal proses pengobatan di Panti Rapih bukan Rama Jaka. Rama Bambang membayangkan betapa beratnya kalau harus pindah ke Semarang dengan kondisi sakit berat dan lalu lintas yang kini amat padat sekali.

0 comments:

Post a Comment