Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 12, 2013

Sabda Hidup

Sabtu, 13 Juli 2013
Henrikus, Teresia Yesus dr Andes
Warna Liturgi Hijau 
Bacaan
Kej. 49:29-32; 50:15-24; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7; Mat. 10:24-33

Bacaan Injil Mat. 10:24-33
24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. 26Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. 31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."‬

Renungan
Saya tertarik dengan Mat 10:27, "Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah." Saya kok merasa ada semangat misioner yang ditanamkan Yesus pada para murid. Mereka mesti berani mengabarkan ajaran yang diberikan Yesus. Para murid mesti berani mengabarkan dengan lantang apa yang diterima dan diimani. Mereka tidak perlu takut melakukannya. "Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka" (Mat 10:28).
Memang kepercayaan pada Yesus tidak sepenuhnya harus menganut agama Kristen. Namun sulit juga dikatakan beriman pada Yesus kalau tidak mengakui bahwa Ia adalah Tuhan yang wafat dan bangkit. Nah kenapa di banyak tempat ada tanda-tanda banyaknya orang meninggalkan Yesus? Apakah karena alasan dari luar? Mungkin. Namun rasaku sekarang ini pun kita bisa bertanya pada diri kita apakah kita juga mengajarkan yang kita terima dan mengumandangkannya dengan sungguh-sungguh pada diri kita sendiri, keluarga, lingkungan dan paroki kita?
Sebuah keluarga yang sungguh-sungguh menanamkan budaya beriman pada Yesus akan mampu bertahan dalam Yesus walau ada kondisi-kondisi yang tidak mudah. Namun mereka yang hanya mengandaikan sudah mendapat peneguhan iman (melalui kesaksian dan pengajaran) imannya pun mudah goyah karena hanya iman pengandaian.

Kontemplasi

Ingatlah pendidikan iman yang berlangsung dalam keluargamu. Ayah, ibu, saudara dan dirimu saling meneguhkan iman masing-masing dan dalam kebersamaan.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu dalam gerak misioner Kristus Yesus.

Doa
Tuhan semoga aku tidak takut menampilkan ajaran dan kebaikanMu. Amin.

Perutusan
Aku akan menguatkan iman saudaraku yang lagi goyah.

0 comments:

Post a Comment