Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, July 10, 2013

Sabda Hidup

Kamis, 11 Juli 2013
Peringatan Wajib St. Benediktus
Warna Liturgi Putih
Bacaan
Kej. 44:18-21,23b-29; 45:1-5;Mzm. 105:16-17,18-19,20-21; Mat. 10:7-15

Bacaan Injil Mat. 10:7-15
7Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 9Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 11Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 14Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Renungan
Pada suatu hari setelah kecelakaan pinggang Rm Bambang terkilir. Beliau mengagendakan untuk pijat di tempat kenalannya. Saat mau berangkat saya bergabung, ikut Rm Bambang.
Ketika menunggu saya bertanya pada orang-orang yang antre: berapa harus ngasih ke pemijat?" "Sukarela," jawab mereka.
Dan benar tidak ada tarif yang dipasang oleh bapak itu. Kala memijat dia pun bercerita bahwa dari memijat anak-anaknya bisa sekolah sampai tuntas bahkan membangun sebuah Gereja. Ketika kami mau pulang, yang antar kami memberikan amplopan kepada bapak yang mijat itu. Beliau langsung mengatakan: "wus kagem sangu Rama aja, dhuwitku wus okeh."
Hmmmm luar biasa.
Dia tidak pasang tarif. Yang datang padanya sukarela memberikan kepadanya. Dia pun bisa melakukan banyak hal. Kata dia, kemampuan ini anugerah Tuhan. Tuhan pasti menjaga hidupnya. Dan benar Tuhan pun menjaganya. Terima kasih pak. Kerelaanmu tidak membuatmu berkekurangan.

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan pengalaman penjagaan Tuhan yang kaualami selama hidupmu.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu mengalami kemurahan hati Tuhan kala anda bermurah hati.

Doa
Tuhan, semoga aku pun bisa hidup selaras dengan perutusanMu pada para murid agar selalu bermurah hati dalam melayani. Amin.

Perutusan
Aku akan mengembangkan daya kerelaanku melayani sesama.

0 comments:

Post a Comment