Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, July 18, 2013

Sabda Hidup

Jumat, 19 Juli 2013
Apollinaris, Elia
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Kel. 11:10-12:14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18;

Mat. 12:1-8
12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
12:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
12:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
12:6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
12:9 Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka.
12:10 Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.
12:11 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?
12:12 Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat."


Renungan
Suatu sore kami membeli 8 nasi bungkus untuk semua yang masih lembur studio Komsos KAS. Ketika kami hendak makan datang satu orang lagi. Tentunya dia belum dibelikan nasi bungkus. Wajahnya menampakkan kalau lapar. Lalu salah satu teman menawarkan: "Kamu makan ini aja dulu." Ia memberikan jatahnya untuk teman itu. Setelah itu dia keluar dan membeli untuk dirinya sendiri.
Bila kejadiannya seperti itu kita tidak akan mudah menyalahkan ia yang memberikan jatah makannya untuk temannya. Bahkan kita bisa memujinya karena ia rela berkorban. Dan umumnya memang begitu.
Hal tersebut berbeda dengan orang-orang yang menyalahkan para murid Yesus yang memetik bulir gandum dan memakannya karena lapar. Mereka menganggap para murid Yesus sebagai orang yang tidak tahu adat. Tak ada belas kasih dalam diri mereka terhadap mereka yang lapar. Karena itu Yesus mengatakan, "Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah" (Mat 12:7).
Marilah kita pun lebih mendahulukan belas kasih kita kepada mereka yang lapar dan haus walau mungkin harus menabrak sopan santun tatanan umum.

Kontemplasi
Carilah tempat yang tenang. Duduk dan pejamkan sejenak matamu. Hadirkan peristiwa yang menampilkan belas kasihmu namun anda mendapat celaan dari banyak orang karena dianggap melanggar kebiasaan umum.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu dalam mengutamakan belas kasih.

Doa
Tuhan semoga aku semakin menghadirkan belas kasih dan tidak mudah menghukum bersalah orang lain. Amin.

Perutusan
Aku akan mudah tergerak oleh belas kasih.

0 comments:

Post a Comment