Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 29, 2013

Lamunan Pekan Biasa XVII

Selasa, 30 Juli 2013

Matius 13:36-43

13:36 Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
13:37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
13:38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
13:39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
13:42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"


Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, hingga kini pun ada gambaran bahwa dalam hidup ini ada lingkungan sakral (suci) dan lingkungan profan (duniawi). Kehidupan keagamaan dengan tempat ibadat dan kegiatan-kegiatannya menjamin kesucikan dan kebaikan karena acara-acaranya mengingat orang akan yang ilahi, sementara itu di luar agama yang ada adalah kepentingan-kepentingan dunia yang memudahkan orang berbuat jahat.
  • Tampaknya, banyak orang yakin bahwa dengan berada dalam lingkungan hidup keagamaan orang akan selalu penuh dengan taburan kebaikan. Kesalehan dan ketekunan hidup beragama menjauhkan orang dari bujuk, rayu dan gangguan kejahatan sebagaimana ada dalam lingkungan duniawi.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa benih-benih kejahatan pun tak sedikit tertabur di tengah hidup keagamaan. Kejahatan sejati justru muncul dalam lingkungan keagamaan sehingga dengan rasa sabar tak menyingkirkannya justru membuat kebaikan dan kebenaran makin tampak mempesona.
Wah, ini gimana, agama kok mentoleransi kejahatan?

0 comments:

Post a Comment