Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, July 24, 2013

Sabda Hidup

Kamis, 25 Juli 2013
Pesta St. Yakobus
Warna Liturgi Merah
Bacaan
2Kor. 4:7-15; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;

Mat. 20:20-28
20:20 Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
20:21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
20:22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat."
20:23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
20:24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
20:25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
20:26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
20:27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."


Renungan
Di tempat saya bertugas ada seorang yang bernama Bpk Notosudibyo. Dia sudah lebih dari 30 tahun mengabdi di Komsos KAS. Pengabdiannya memang tidak pernah mendapat tanda jasa dari manapun, tapi melekat di hati banyak orang.
Selama 6 tahun bersama dengannya satu kalimat yang selalu dilontarkan adalah: "Bisa Rama." Apapun tantangan yang ditawarkan dia selalu menjawab, "Bisa Rama." Aneka macam tantangan pun diselesaikan. Bahkan oleh teman-teman muda di sana dia pun diajak "harlem shake" dan bisa. Walau usianya udah kepala lima, namun selalu siap dengan aneka macam tantangan.
"Kami dapat" yang diungkapkan dua orang muridNya melegakan Yesus walau soal kedudukan di kiri dan kananNya adalah hak Bapa. Dengan berani menjawab "kami dapat" para murid dan juga pak Noto mencari aneka macam kemungkinan untuk mewujudkan tantangan, impian. Mereka yang berani mengatakan itu tidak akan mudah menyerah sebelum berhasil. Namun sebaliknya bila hanya berani "kupikir-kupikir", "nggak janji ya" orang akan lebih tergoda untuk tidak mewujudkannya. Maka marilah kita berani berkata, "Kami Dapat".

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan pimpinan datang padamu. Ia memberikan tugas yang cukup berat bagimu. Tanggapilah pimpinanmu.

Refleksi
Jawaban apa yang biasa muncul darimu ketika mendapat tugas berat? Mengapa?

Doa
Tuhan, ketika Engkau memilih aku menjadi partnerMu di dunia ini Engkau menganggap aku layak dan mampu menjalankan itu. Semoga aku pun memiliki kesiapsediaan melaksanakan perutusanMu tanpa memikirkan aneka jabatan. Amin.

Perutusan
Aku akan mengatakan "kami bisa" untuk menanggapi tugas hari ini.

0 comments:

Post a Comment