Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 6, 2013

Sabda Hidup

Minggu, 07 Juli 2013
Hari Minggu Biasa XIV
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Yes. 66:10-14c; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20; Gal. 6:14-18; Luk. 10:1-12,17-20

Bacaan Injil Luk. 10:1-12,17-20
1Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. 5Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 6Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 8Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. 10Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: 11Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. 12Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu." 17Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." 18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. 19Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. 20Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Renungan
Menjadi murid Yesus bukanlah hal mudah. Bahkan dalam Luk 10:3 diibaratkan, "Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." Ayat-ayat berikutnya pun menambah gambaran itu. Para murid tidak boleh membawa pundi-pundi, bekal dan lain-lain. Yang bisa dibawa hanyalah diri mereka yang menghadirkan "salam damai sejahtera".
Saya membayangkan Tuhan mengutus anak domba yang lemah namun menghadirkan putihnya kasih dan kelembutan damai sejahtera. Ketulusan dan kelembutan inilah yang akan mengubah buasnya serigala.
Di suatu tempat ada orang yang tidak senang jalan di depan rumahnya dilewati banyak mobil. Ia pun memasang drum diisi pasir. Setiap orang yang akan melewati jalan itu harus berhati-hati supaya bisa lolos dari gesekan dengan drum dan trotoar. Ada orang yang setiap hari lewat jalan itu. Ia selalu menyapa pemilik rumah dengan salam yang ramah. Berkali-kali sapaannya ditanggapi dengan ketus. Orang itu tidak berubah. Ia terus menyapa. Lama kelamaan pemilik rumah itu pun tersenyum dan menyambut sapaannya. Setelah beberapa bulan, tanpa diminta, pemilik rumah itu pun menyingkirkan drum tersebut. Jalan jadi lancar. Orang itu pun selalu memperlambat laju mobilnya ketika lewat jalan itu dan tetap memberi salam.

Kontemplasi
Bayangkan dirimu berada dalam lingkungan yang tidak ramah denganmu. Hadirkan "salam damai" kepada mereka dan terus ramah pada mereka.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu ketika berada dalam lingkungan yang sulit dan tidak ramah kepadamu.

Doa
Tuhan, semoga dengan ketulusan dan keramahtamahan buasnya serigala kehidupan ini bisa dilunakkan. Amin.

Perutusan
Aku akan berbagi salam kepada siapapun, juga mereka yang tidak ramah denganku.

0 comments:

Post a Comment