Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, April 13, 2018

BAGAIMANA MENJAGA KELANCARAN ALIRAN DARAH


Dr. FX. Suharnadi, SpPD-KEMD


Bagian Penyakit Dalam-Endokrinologi RS Panti Rapih

Domus Pacis, 08 April 2018


Catatan: Presentasi naskah menggunakan powrepoint dengan disertai gambar-gambaran yang di dalam sajian ini tidak disertakan.

Sejarah Penelitian Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Tulisan pertama yang diketahui yang membahas tentang sistem peredaran darah ditemukan pada Papirus Ebers (sekitar abad ke-16 SM), sebuah papirus medis Mesir kuno yang berisikan lebih dari 700 resep dan obat.

 Dalam papirus tersebut telah dikatahui bahwa terdapat sambungan dari jantung ke arteri.
 Orang Mesir berpikir bahwa udara masuk melalui mulut dan masuk ke paru-paru dan jantung. Kemudian dari jantung, udara menuju ke seluruh tubuh melalui arteri. Meskipun konsep tersebut hanya sebagian yang benar, hal itu merupakan salah satu awal dari pemikiran ilmiah tentang sistem peredaran darah.

Pada abad ke-6 SM, ilmu tentang sirkulasi cairan penting di dalam tubuh telah diketahui oleh Sushruta dalam Ayurveda pada zaman India Kuno.

Dia juga telah mengetahui adanya arteri yang dideskripsikan sebagai “saluran”.
 Katup jantung ditemukan oleh seorang dokter dari sekolah Hippocratean sekitar abad ke-4 SM. Namun fungsinya belum benar-benar dipahami.

 Karena darah berkumpul pada vena setelah kematian, arteri terlihat kosong. Hal tersebut membuat ahli anatomi kuno menganggap bahwa saluran tersebut dipenuhi oleh udara dan fungsinya sebagai alat transportasi bagi udara.

Seorang dokter asal Yunani, Herophilus telah membedakan arteri dan vena.

Seorang ahli anatomi Yunani Erasistratus mengamati bahwa arteri yang dipotong saat hidup akan mengeluarkan darah. Dia menganggap bahwa penyebab udara meninggalkan arteri adalah karena adanya darah yang masuk melalui pembuluh yang sangat kecil diantara vena dan arteri.

Di Roma pada abad ke-2 masehi, seorang dokter (tabib) dari Yunani Galen mengetahui bahwa pembuluh darah membawa darah dan berhasil mengidentifikasi darah pada vena (merah tua) dan arteri (lebih terang) serta mengetahui perbedaan fungsinya.

Vena mengambil sari-sari makanan yang berasal dari hati, sedangkan arteri membawa udara yang berasal dari jantung. Darah yang mengalir dari kedua organ tersebut ke seluruh tubuh akan digunakan langsung oleh tubuh dan tidak ada pengembalian darah ke jantung maupun hati.

William Harvey melakukan penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam Exercitatio anatomica de Motu Cordis et sanguinis di animalibus pada tahun 1628.

 Ia menyatakan bahwa ada hubungan langsung antara sistem vena dan arteri di seluruh tubuh dan bukan hanya pada paru-paru. Ia juga berpendapat bahwa denyut jantung menghasilkan sirkulasi darah secara terus menerus.

 Pernyataan William Harvey berhasil meyakinkan dunia kedokteran. Namun, Harvey tidak dapat mengidentifikasi sistem kapiler yang menghubungkan arteri dan vena. Sistem kapiler tersebut ditemukan oleh Marcello Malpighi pada tahun 1661.

Pada tahun 1956, André Frédéric Cournand, Werner Forßmann dan Dickinson W. Richards dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran atas penemuan mereka mengenai kateterisasi jantung dan perubahan patologis dalam sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan.

Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.

Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjaldan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsipembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.

Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark miokardiumdan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.

Sistem peredaran darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk mendistribusikan darah dan sistem limfatik yang mengedarkan getah bening. Kedua sistem tersebut terpisah satu sama lain.

Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung, darah, dan pembuluh darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang memberikan oksigen ke darah dan membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari tubuh.

Orang dewasa rata-rata memiliki sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan 7% dari total berat badan. Sistem pencernaan pada manusia bekerja dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke jantung.

Darah adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta untuk membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui sistem ekskresi.

Plasma darah adalah cairan yang terdapat di dalam darah yang terdiri dari 91,5% air. Sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah).
Fungsi eritrosit adalah sebagai pembawa sari-sari makanan dan oksigen karena mengandung hemoglobin. Fungsi leukosit adalah sebagai antibodi. Sedangkan fungsi trombosit adalah untuk membekukan darah yang keluar dari tubuh karena luka.

1. Arteri

Arteri (pembuluh nadi) adalah pembuluh darah berdinding tebal yang membawa darah beroksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. 

Dinding arteri lebih tebal dibandingkan dinding vena dan keduanya terdiri dari tiga lapisan: endothelium (bagian dalam), otot polos dengan serat elastis (bagian tengah), dan jaringan ikat dan serat elastis (bagian luar).

2. Kapiler

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter antara 5-10 mikrometer yang memungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, nutrien, serta limbah dengan sel di sekitarnya.

Kapiler hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan sebuah membran basal. Arteri pada akhirnya akan bercabang ke bagian-bagian kecil yang disebut arteriol dan kemudian menuju kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke dalam vena.

3. Vena

Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh darah kecil yang umumnya membawa darah terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan.

Setelah darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung ke venula dan selanjutnya bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua vena utama yaitu vena cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari bagian tubuh dibawah jantung). Kedua vena tersebut masuk ke serambi kanan pada jantung.

                                                         Perbedaan Arteri dan Vena
DILIHAT DARI
ARTERI
VENA
Arah
Dari jantung ke seluruh tubuh
Dari seluruh tubuh je jantung
Letak
Agak kedala
Agak keluar bahkan dekat dari kulit
Struktur
Lebih liat dan elastis
Lebih tipis dan tidak elastis
Denyutan
Terasa
Tidak terasa
Tekanan Darah
Lebih tinggi
Lebih rendah
Jika Terluka
Darah akan memancar
Darah akan menetes
Kandungan Darah
Oksigen dan sari-sari makanan
Karbon dioksida dan uap air


Sirkulasi dalam Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Sirkulasi Paru-Paru
Sistem peredaran darah dari paru-paru adalah bagian dari sistem kardiovaskular dimana darah kurang-oksigen dipompa dari jantung, melalui arteri pulmonalis (arteri paru-paru), keparu-paru untuk mengambil oksigen, dan kembali ke jantung melalui vena pulmonalis (vena paru-paru). Di paru-paru (tepatnya di alveolus) terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida. Suplai darah untuk paru-paru sendiri disuplai oleh sirkulasi bronkial.

Sirkulasi Otak
Otak mendapatkan suplai darah ganda yang berasal dari arteri di bagian depan (arterior) dan belakang (posterior). Arteri arterior memasok darah otak bagian depan. Sedangkan arteri posterior memasok darah ke otak bagian bekang dan batang otak. Sirkulasi dari depan dan belakang akan bergabung di Lingkaran Willis.

Sirkulasi Ginjal
Sirkulasi ginjal menerima sekitar 20% darah yang dikeluarkan oleh jantung. Ginjal menerima darah dari aorta abdominal dan selanjutnya ke vena kava ascending. Pembuluh ini selain untuk memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke ginjal, sirkulasi ginjal juga berfungsi sebagai tempat penyaringan darah.

Penyakit pada Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Anemia adalah gejala kekurangan hemoglobin atau eritrosit di dalam darah.
Leukemia adalah peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali. Leukemia juga disebut kanker darah.
Thalasemia adalah anemia yang disebabkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin. Penyakit ini adalah penyakit bawaan.
Varises adalah gejala pelebaran darah pada betis.
Hemofili adalah kelainan dimana darah menjadi sukar membeku.
Aterosklerosis adalah prekursor (penyebab) utama penyakit ini.  Aterosklerosis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya plak kecil pada dinding arteri. Plak tersebut dapat tumbuh hingga menyumbat arteri. Ketika arteri tersumbat, maka pasokan oksigen dan nutrisi ke sel tujuan akan terhenti sehingga sel tersebut mati. Penyakit tersebut dapat berlanjut menjadi serangan jantung atau stroke.

Penyakit pembuluh darah tepi
  • Pembuluh darah pada kaki tersumbat atau menyempit oleh karena atherosklerosis
  • Terutama pada pembuluh darah berdiameter besar dan sedang
  • Lebih banyak terjadi pada percabangan

BAGAIMANA MENJAGA KELANCARAN ALIRAN DARAH?

  • Menjaga agar pompa darah (jantung) tetap normal : upayakan tekanan darah dalam batas normal
  • Jaga pembuluh darah dari atherosklerosis ataupun penyempitan
  • Jika darah terlalu kenthal upayakan mengkonsumsi obat-obat pengencer darah
  • Pertahankan kadar gula darah puasa : 70-130 mg/dl, kadar gula 2 JPP < 180 mg/dL, kadar LDL kolesterol < 100, kadar Trigliseride < 150
  • Jangan terlalu gemuk (IMT : 22-25%)
  • Hindari rokok dan alkohol
  • Batasi karbohidrat dan lemak
  • Olah raga teratur
  • Kelola stress dengan baik.

0 comments:

Post a Comment