Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, April 21, 2018

Percikan Nas Minggu, 22 April 2018

HARI MINGGU PASKAH IV,
Hari Minggu Panggilan
warna liturgi Putih

Minggu, 22 April 2018

Bacaan-bacaan:
Kis. 4:8-12; Mzm. 118:1,8-9,21-23,26,28cd,29; 1Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18. BcO Kis. 12:1-23.
Nas Injil:
11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. 14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku 15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. 16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. 17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. 18 Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
Percikan Nas
Pernah di rumah kami ada orang yang ngekos. Walau rumah kami sempit dan anak bapak ibu kami banyak namun bapak ibu berkenan menerima mereka yang mondok. Selama ngekos bapak ibu memperlakukan mereka seperti memperlakukan anak sendiri. Karena itu sampai sekarang relasi keluarga kami dengan mereka terjalin dengan baik. Setiap kali mereka berada di dekat rumah kami, mereka mampir.
Ingatan akan masa lalu di atas muncul kala membaca ayat ini, “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala” (Yoh 10:16). Yesus menerima domba lain dan memperlakukan mereka seperti dombanya sendiri. Sang domba pun mengenal suara sang empubnya.
Mungkin suatu kali kita mesti menerima orang lain di rumah kita. Mengingat ajaran Tuhan maka layak kita pun menjadikan mereka sebagai bagian dari keluarga kita. Tidak ada ruginya berbuat kepada orang lain. Setiap orang yang berbuat baik pasti akan menuai kebaikan pada saatnya.
Doa:
Gembala utama berilah rahmat kemurahan hati padaku. Semoga aku mampu menjaga kawanan domba yang Kauserahkan padaku. Semoga aku pun mampu berelasi baik dengan saudara-saudari yang belum mengimani Putera-Mu. Hadir dan jagailah kami masih dalam perjuangan hidup ini. Amin.
Gembala baik.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment