Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 15, 2018

Misa PNS Kota Yogya


"Kathah sing gumun. Lawuhe pepak. Sayure werna telu" (Banyak yang heran karena lauk yang macam ragam. Sayuran pun ada tiga macam) Mbak Sri Handoko dan Bu Rini berceritera kepada Rm. Bambang. Itu terjadi pada Jumat 6 April 2018 ketika 80an orang Pegawai Negri Sipil (PNS) Katolik Kota Yogyakarta berada di dalam gedung Domus Pacis. Mereka menikmati makan siang yang disajikan secara prasmanan di atas meja yang ditata di depan kamar Rm. Tri Wahyono dan Rm. Wito. Sambil menikmati menu yang tersedia mereka juga sempat omong-omong dengan Rm. Harto, Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Bambang. Sementara itu banyak juga yang bergerombol mengerumuni Bu Rini dan Mas Handoko yang menyajikan kain-kain batik untuk cari dana bagi SMK Sanjaya Pakem.




Semua itu terjadi sesudah para tamu mengikuti Misa Jumat Pertama yang diselenggarakan oleh Bimas Katolik Kota Yogya. Domus Pacis untuk bulan April 2018 dipilih untuk menjadi tempat penyelenggaraan. Pemilihan tempat itu juga dikandung maksud untuk mengunjungi para rama sepuh. Misa dipimpin oleh Rm. Bambang. Rm. Ria, Rm. Harto, dan Rm. Tri Hartono kesemuanya dengan kursi roda masing-masing duduk di samping altar menghadap umat. Sementara itu Rm. Yadi duduk di kursi roda ada di deretan belakang bersama para peserta. Tiga orang relawan (Mas Handoko dan istrinya serta Bu Rini dan Bu Titik dari Puren) membantu para karyawan untuk melayani kebutuhan para tamu seperti penataan kursi, tata altar, sound system, keyboard, dan alat-alat misa. Konsumsi makan sesudah misa didatangkan dari warung makan milik Bu Rati.

0 comments:

Post a Comment