Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 30, 2018

Lamunan Pekan Paskah V

Selasa, 1 Mei 2018

Yohanes 14:27-31a

14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
14:28. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa ....."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang dapat menggambaran kedamaian seperti kata-kata Jawa “Tata, titi, tentrem, karta, raharja”. Menurut http://artikatadari.blogspot.co.id/2017/03 ungkapan itu berarti “keadaan wilayah yang tertib, tentram, serta sejahtera dan berkecukupan segala sesuatunya.”
  • Tampaknya, kedamaian berkaitan dengan keadaan yang tak kacau dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Kedamaian menjadi tanggungjawab dari orang-orang yang duduk di pemerintahan, perwakilan rakyat, dan urusan peradilan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun ada dalam lingkungan hidup tanpa konflik dan segala kebutuhan terpenuhi, orang belum tentu mengalami kedamaian sejati yang sebenarnya tidak tergantung dari situasi dan kondisi luar dirinya tetapi dari sikap diri orang yang memiliki kemesraan dengan suara nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menyadari bahwa kedamaian itu tidak dapat diukur dengan gambaran-gambaran sekular tetapi dari keterbukaan pada aura kedalaman kalbu.
Ah, asal makan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan sekolah beres, orang pasti mengalami kedamaian.

0 comments:

Post a Comment