Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, May 30, 2019

Percikan Nas Kamis, 30 Mei 2019

HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Ef. 1:17-23atau Ibr. 9:24-28; 10:19-23; Luk. 24:46-53.
BcO Ef. 4:1-24.

Bacaan Injil: 
46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini. 49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." 50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. 51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. 52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. 53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

Memetik Inspirasi:
Hari ini kita semua sudah merayakan hari raya kenaikan Tuhan. Banyak gambar kenaikan Tuhan disebar dalam grup-grup whatsapp. Peristiwa ini semakin meneguhkan iman keyakinan kita pada Tuhan.
Anak sudah kembali kepada Bapa. Ada dalam kemuliaan abadi. Ia pun tetap memberi pesan kepada umat-Nya untuk menjadi saksi yang terus mewartakan pengampunan dan pertobatan. Pengampunan dan pertobatan ini pun menjadi salah satu ciri kita sebagai orang Katolik. Kekatolikan kita akan semakin terasa kuat kala kita pun menghadirkan pengampunan dan pertobatan.
Syukur kiranya sampai sekarang ini kita sebagai Gereja mengedepankan pengampunan dan pertobatan. Dalam banyak kotbahnya para imam mewartakan pengampunan dan pertobatan. Memang mungkin orang bisa gemes karena merasa Gereja kok tampak lemah. Namun sebagai murid-murid Kristus kita layak menghidupi terus menerus pengampunan dan pertobatan. Gereja pun sangat terbuka pada mereka yang memohon ampun dan bertobat. Maka kita pun selalu mengawali ekaristi dengan pertobatan dan pengampunan.

Refleksi:
Bagaimana pengampunan dan pertobatan hidup dalam dirimu?

Doa:
Tuhan, kami bersyukur mengimani Engkau sang pengampun. Pertobatan-pertobatan kami tidak pernah Kaudiamkan. Kiranya kami pun bisa selalu bertobat dan mengampuni. Amin.

Pengampunan dan Pertobatan
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment