Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, May 4, 2019

Percikan Nas Minggu, 05 Mei 2019

HARI MINGGU PASKAH III
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Kis. 5:27b-32,40b-41; Mzm. 30:2,4,5,6,11,12a,13b; Why. 5:11-14; Yoh. 21:1-19 (Yoh. 21:1-14). BcO Why. 6:1-17.

Bacaan Injil: 
1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. 7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. 8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. 9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. 10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." 11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. 12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. 13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. 14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

Memetik Inspirasi:
Pernahkah anda merasa kecewa? Karena apa? Berapa lama rasa kecewa itu bertahan?  Siapa pun dari kita pasti pernah kecewa. Kecewa karena harapan tak terkabulkan. Kecewa karena perjuangan tidak mencapai hasil yang baik. Kecewa karena tuntutannya tak terpenuhi dll. Lamanya kekecewaan itu bisa bermacam-macam. Pada saat kecewa kita sulit melihat kebaikan dari sesuatu atau seseorang yang membuat kita kecewa.
Para murid pun mengalami kecewa. Yesus yang diharapkan menjadi penyelamat malah mati di salib. Jenasah-Nya pun hilang. Dalam kekecewaan itu mereka pun tidak mampu menerima warta baik dari Maria Magdalena dan dua murid Emaus bahwa Yesus telah bangkit. Namun ketika mereka mulai bangkit dan mau bekerja menangkap ikan lagi, mereka gampang melihat kehadiran Tuhan.
Semakin lama kita tenggelam dalam kekecewaan semakin sulit bagi kita untuk melihat kebaikan. Semua yang ada tampak buruk dan buruk. Pikiran pun jadi selalu buruk. Maka mari seperti para murid. Kita bangkit dan melepaskan rasa kecewa kita dengan memulai hidup harian kita. Kala kita mampu melakukan itu kita akan menemukan kembali kebaikan-kebaikan yang ada. Jangan biarkan dirimu dikuasai kekecewaan. Hidupilah dirimu dengan kebangkitan dan kebangkitan.

Refleksi:
Bagaimana Anda mengatasi rasa kecewa?

Doa:
Tuhan banyak hal yang kami ingini seringkali tidak kami dapat. Kami pun sering kecewa karenanya. Namun kami percaya banyak kebaikan yang Kauberikan dalam peristiwa hidupku. Semoga aku selalu mampu melihat kebaikan-Mu. Amin.

Kecewa
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment