Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 26, 2019

Percikan Nas Minggu, 26 Mei 2019

HARI MINGGU PASKAH VI
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Kis. 15:1-2,22-29; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Why. 21:10-14.22-23; Yoh. 14:23-29. BcO 1Yoh. 1:1-10.

Bacaan Injil: 
23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. 24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. 25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; 26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.

Memetik Inspirasi:
Dalam beberapa kesempatan saya bertemu dengan orang yang murung karena usahanya gagal. Semua uangnya telah diinvestasikan dan ternyata usahanya gagal. Ia sedih. Ia sudah tidak mempunyai daya lagi untuk bangkit karena modalnya sudah habis. Yang bisa dilakukan adalah meratapi diri.
Yesus akan meninggalkan para murid. Ia akan kembali kepada Bapa. Ia sadar bahwa para murid masih membutuhkan pendampingan. Tentu Tuhan tidak mau setelah Ia pergi para murid-Nya habis. Maka Bapa atas nama Dia mengutus Roh Kudus. Roh itu yang akan mengajar dan menemani perjalanan iman para murid. “Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh 14:26).
Tuhan mengajarkan pada kita untuk menjaga sesuatu. Untuk menjaga iman para murid Ia mengutus Roh Kudus. Ia tidak meninggalkan semua menjadi habis. Hidup kita adalah perjuangan. Kita pun perlu menata energi kita supaya mencukupi untuk semuanya. Jangan sampai semua energi habis sebelum sampai tujuan. Pengaturan energi akan membantu kita mencapai tujuan dengan baik.

Refleksi:
Bagaimana anda menata energimu agar sampai tujuan dengan baik?

Doa:
Tuhan tuntunlah kami dalam menata hidup. Semoga kami selalu mempunyai energi yang cukup untuk mencapai tujuan kami selaras dengan kehendak-Mu. Semoga kami tidak kehabisan energi sebelum sampai pada tujuan. Amin.

Menata Energi Hidup
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment