Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 21, 2019

Percikan Nas Selasa, 21 Mei 2019

Kristoforus Magallanes
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a.
BcO Why. 20:1-15.

Bacaan Injil: 
27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. 31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

Memetik Inspirasi:
Saya tertarik dengan kalimat Yesus ini, “bangunlah, marilah kita pergi dari sini” (Yoh 14:31a). Kalimat ini disampaikan Yesus setelah Dia menyampaikan salam sejahtera dan menguatkan para murid untuk tidak gelisah dan gentar karena Ia dan Bapa adalah satu. Kira-kira apa makna dengan kalimat ajakan Yesus tersebut.
Hal pertama yang saya temukan adalah bahwa kita tidak perlu gelisah dan khawatir. Kita mesti percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Ia akan selalu kembali untuk menguatkan dan melindungi kita.
Kedua, kita dipanggil untuk bangkit dan bergerak untuk menguatkan orang lain agar tidak gelisah dan khawatir, mewartakan kehadiran Tuhan yang tidak pernah meninggalkan dan pergi menghadirkan damai sejahtera.
Menghadirkan damai sejahtera mengandaikan diri kita damai dan sejahtera terlebih dahulu. Diri yang damai akan memancarkan damai. Maka marilah kita bangun kedamaian dalam diri kita.

Refleksi:
Bagaimana kita membangun kedamaian dalam diri kita?

Doa:
Tuhan Allah kami semoga damai-Mu diam dalam diri kami. Semoga kami tidak gelisah dan khawatir. Semoga kami pun mampu memancarkan kedamaian kepada sesama kami. Berkatilah pula bangsa kami agar hidup dalam damai. Amin.

Damai
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment