Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, May 30, 2019

Santa Camilla Battista da Varano

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 4140 Diterbitkan:16 Mei 2017 Diperbaharui: 16 Mei 2017

  • Perayaan
    31 Mei
  • Lahir
    9 April 1458
  • Kota asal
    Camerino, Macerata, Italia
  • Wafat
    31 Mei 1524 di Camerino, Macerata, Italia
    Sebab alamiah
  • Beatifikasi
    7 April 1843 oleh Paus Gregorius XVI (cultus confirmed) 19 Desember 2005 oleh Paus Benediktus XVI (decree of heroic virtues)
  • Kanonisasi
    17 Oktober 2010 oleh Paus Benediktus XVI Sumber : Katakombe.Org

Santa Camilla Battista da Varano lahir pada tanggal 9 April 1458 di Camerino, Macerata, Italia, dalam keluarga aristokrat Italia yang kaya-raya. Ayahnya adalah Pangeran Giulio Cesare da Varano, Duke of Camerino dan ibunya juga seorang wanita ningrat bernama Cecchina di Maestro Giacomo. Sebagai seorang puteri bangsawan, Camilla menerima pendidikan dari guru-guru terbaik di masa itu, dan sangat berbakat dalam Retorika dan Tata-bahasa.
Pada masa Prapaskah 1479 Camilla kembali mendengarkan khotbah yang menggetarkan hati dari seorang biarawan Fransiskan bernama Francesco di Urbino. Kata-kata biarawan yang dijuluki "Sangkakala Roh Kudus" ini membuat hatinya bergetar hebat. Setelah rutin mendengarkan khotbah-kotbah dari don Francesco, Camilla mulai mendengar panggilan Tuhan didalam dirinya untuk meninggalkan kehidupan duniawi. Keinginannya menjadi biarawati segera ditentang keras oleh sang ayah yang telah mempersiapkan perjodohannya. Namun Camilla teguh mempertahankan panggilannya dan tetap memutuskan untuk menjadi pengantin Kristus.
Saat berusia 21 tahun, Camilla masuk sebuah biara suster dan mengucapkan kaulnya pada tanggal 24 Maret 1479 bertepatan dengan Hari Raya Santa Maria Menerima Kabar Gembira dari malaikat Tuhan. Dua tahun pertamanya sebagai seorang biarawati adalah perjuangan pahit melawan godaan dan cobaan yang berat. Selain sikap keluarganya yang tetap menentang pilihan hidupnya, Camilla juga harus menghadapi ejekan dan gosip dari sesama biarawati yang merasa aneh melihat seorang puteri bangsawan meninggalkan kastil yang megah untuk menjadi seorang biarawati miskin.
Pada tanggal 17 April 1479, Camilla pindah ke biara Klaris (OSC = Ordo Santa Clara) di Urbino Italia yang lebih kontemplatif dan memiliki regula (aturan hidup membiara) yang lebih ketat. Dalam biara inilah Camilla mengalami peningkatan kehidupan rohani yang luar biasa. Ia menjadi seorang suster yang sederhana dan penuh disiplin yang selalu hidup dalam doa dan meditasi. Ia akan berdoa sepanjang malam dan mengawali pagi harinya dengan menerima sakramen tobat. Camilla kemudian diberkati Tuhan dengan karunia penglihatan dan kerap menerima penampakkan dari para kudus dan para malaikat. Penampakan-penampakan Ilahi ini membuka pikirannya untuk memahami konsep-konsep teologi yang kelak dituangkan dalam tulisan-tulisannya. Camilla mengintensifkan meditasinya pada sengsara Kristus hingga dapat meresapi dan merasakan penderitaan Sang Juru Selamat secara nyata, fisik maupun mental. Pada masa ini ia  menulis buku Ricordi di Gesu”, sebuah panduan meditasi dalam bentuk sebuah surat dari Yesus kepadanya.
Pada tanggal 4 Januari 1484 Camilla da Varano ditunjuk menjadi Abbess (kepala biara susteran) biara Santa Maria Nouva di kota kelahirannya, Camerino. Biara ini terletak dekat istana ayahnya dan baru selesai dipugar sang ayah untuk membuat putrinya berada dekat dengannya. Dengan kekuasaannya, Pangeran Guilio Cesare da Varano menekan Vikaris Jenderal Ordo Fransiskan, yang memiliki otoritas atas Ordo Santa Clara, untuk menempatkan Suster Camilla di biara yang telah ia pugar tersebut. Camilla menolak keras pindah ke Camerino karena campur tangan ayahnya. Namun ia pindah juga setelah diingatkan akan kaul ketaatannya.
Di biara Camerino, Camilla da Varano menulis beberapa buku diantaranya : I dolori mentali di Gesu nella sua Passione (Kesedihan Hati Yesus Saat Menderita Sengsara), yang berisikan renungan panjang mengenai Sengsara Yesus. Antara tanggal 27 Februari dan 13 Maret 1491 Camilla menyusun Vita Spirituale (hidup Spiritual), buku autobiografinya yang adalah sebuah surat yang panjang untuk don Domenico di Leonessa, biarawan Fransiskan yang telah mengilhami tetesan air matanya saat ia berusia 9 tahun. Dalam Vita Spirituale Camilla mengucapkan terima kasih kepada don Domenico dan menceritakan bagaimana ia telah mengilhami perjalanan hidup spiritualnya.  

Santa Camilla Battista da Varano - Tubuh tetap utuh
Pada tahun 1505, Paus Julius II mengirim Suster Camilla ke kota Fermo untuk membangun biara Klaris di kota itu. Ia pergi dan tinggal disana selama dua tahun lalu kembali ke Camerino. Pada 1521 Camilla diutus ke San Severino Marche untuk membimbing sebuah komunitas biarawati yang baru saja mengadopsi Regula Santa Klara.  Disini ia menulis karyanya yang terakhir : Trattato della Purita di Cuore yang ia dedikasikan kepada Vikaris Jendral Fransiskan, Giovanni di Fano.
Suster Camilla Battista da Varano tutup usia di biara Klaris di Camerino pada tanggal 31 Maret 1524. Ia dibeatifikasi pada tanggal 7 April 1843 oleh Paus Gregorius XVI dan dikanonisasi pada 17 Oktober 2010, oleh Paus Benediktus XVI.  Tubuhnya yang masih tetap utuh, saat ini disemayamkan di biara Santa Klara, Camerino, Macerata, Italia.

0 comments:

Post a Comment