Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 28, 2019

Percikan Nas Selasa, 28 Mei 2019

Maria Ana dari Paredes
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Kis. 16:22-34; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Yoh. 16:5-11.
BcO 1Yoh. 2:12-17.

Bacaan Injil: 
5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Memetik Inspirasi:
Pada umumnya ketika ada kematian ada anggota keluarga yang menangis. Kala yang mau meninggal itu berada dalam masa kritis para penunggunya pun menangis. Tangis itu pun pecah kala orang tersebut menyampaikan pesan terakhir yang disampaikan dengan nada suara terpatah-patah. Perginya orang tersebut membuat yang ditinggal pun berdukacita.
Yesus pun mesti pergi meninggalkan para murid-Nya. Ia mesti kembali kepada Bapa. Kabar ini pun membawa dukacita bagi para murid. Namun Yesus memberikan kekuatan pada para murid yang ditinggalkan dengan mengutus Penghibur. Penghibur itu datang “akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yoh 16:8).
Siapa pun dari kita pasti akan meninggalkan orang-orang yang kita cintai. Siapkah kita? Apa yang akan dikatakan, berikan dan wariskan agar mereka yang kita tinggalkan tidak berdukacita? Waktu kepergian kita tidak kita ketahui.  Namun mau tidak mau kita kudu siap. Maka pantas kita pun menguatkan mereka yang akan kita tinggalkan.

Refleksi:
Apa yang ingin kauberikan untuk menguatkan mereka yang akan kautinggalkan?

Doa:
Tuhan kuatkanlah saudara-saudariku. Semoga aku pun sanggup memberikan kekuatan pada mereka yang mungkin akan kutinggalkan. Utuslah Roh Penghibur untuk menuntun hidup mereka. Amin.

Ketika harus pergi
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment