Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, May 23, 2019

Santo Vinsensius dari Lérins

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 2755 Diterbitkan: 09 April 2017 Diperbaharui: 24 April 2017

  • Perayaan
    24 Mei
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-5
  • Kota asal
    Toulouse Perancis
  • Wafat
    Sebelum atau pada tahun 450 M di Biara Benediktin Santo Honoratus Lérins, Perancis.
    Sebab alamiah
  • Beatifikasi
    -
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Vinsensius dari Lérins adalah seorang biarawan Benediktin yang hidup di abad ke-5. Riwayat hidupnya tidak banyak tercatat. Ia diketahui berasal dari kalangan bangsawan Gaul (Perancis) di Toulouse. Berdasarkan istilah yang ia gunakan; “Secularis Militia”, kemungkinan Vinsensius adalah seorang perwira militer sebelum menjadi rahib di biara Benediktin Lérins Perancis. Biara ini didirikan pada tahun 410 M oleh Santo Honoratus.
Tiga tahun setelah Konsili Efesus (sekitar tahun 434), Vinsensius menulis karyanya yang fenomenal; Commonitorium. Dengan menggunankan nama samaran Peregrinus”, Vinsensius membela hasil Konsili Efesus yang menyatakan bahwa Kristus adalah satu pribadi, dan Perawan Maria adalah “Theotokos” (Bunda Allah). Ia menentang ajaran bidaah Nestorian yang dicetuskan oleh Patriark Nestorius dari Konstantinopel dan para pengikutnya, yang sebelumnya telah dinyatakan sesat melalui Konsili Efesus.
Vinsensius juga merumuskan prinsip dasar yang menegaskan bahwa sebuah doktrin iman katolik harus merupakan pokok iman yang diyakini, selalu, dimana-mana dan oleh semua orang beriman. Ia juga mengajarkan bahwa meskipun terdapat banyak tafsiran mengenai Kitab Suci, namun akhirnya Kitab Suci harus ditafsirkan menurut tradisi Gereja.
Santo Vinsensius dari Lérins disebut sebagai “seorang kudus yang kasat mata, fasih berbicara dan berpengetahuan” oleh Santo Eucherius dari Lyon, Uskup Lyon dan sesama rahib Benediktin di Biara Lerins. Menurut Gennadius dari Massilia (seorang imam dan sejarahwan di abad ke-5), Vinsensius meninggal pada saat Kaisar Theodosius II memerintah di Kerajaan Romawi Timur dan Valentinianus III berkuasa di Romawi Barat. Oleh karena itu, Santo Vinsensius pasti telah tutup usia sebelum atau pada tahun 450 M. Relikwinya kini tersimpan di biara Benediktin Santo Honoratus Lérins, Perancis.(qq)

0 comments:

Post a Comment