Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 19, 2019

Percikan Nas Minggu, 19 Mei 2019

HARI MINGGU PASKAH V
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Kis. 14:21b-27; Mzm.145:8-9,10-11,12-13ab; Why. 21:1-5a; Yoh. 13:31-33a,34-35.
BcO Why. 18:21-19:10.

Bacaan Injil: 
31Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. 34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Memetik Inspirasi:
Ketika seseorang menjadi besar orang pun tertarik untuk meneliti siapa orang yang melahirkan dan membesarkannya. Bagaimana orang tuanya mendidiknya? Bagaimana hidup kesehariannya dulu di dalam keluarga. Ketika orang tahu siapa orang tuanya dan bagaimana cara hidup dan pendidikannya maka orang pun bisa memaklumi kenapa orang tersebut menjadi besar. Mereka melihat sang anak memperlihatkan orang tua dan orang tua memperlihatkan anak.
Yesus pun memberikan tanda kepada para pengikut-Nya siapa Bapa itu. Ia menunjukkan Bapa dengan menunjukkan diri-Nya. Bapa dipermuliakan di dalam diri-Nya dan diri-Nya pun dipermuliakan dalam Bapa. “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera” (Yoh 13:31-32).
Kiranya apa yang disabdakan Yesus sangat berbahasa manusiawi. Kini kiranya kita pun perlu serius dalam melakukan hidup kita. Anak yang kita persembahkan dalam kehidupan ini menghadirkan diri kita sendiri. Maka kalau kita ingin menghadirkan diri sebagai pribadi yang layak dihormati kita pun perlu menata hidup sehari-hari secara bermakna, berbobot dan berkualitas. Salah satu kunci untuk membentuk itu adalah cinta kasih. Maka mari hidup dalam cinta kasih.

Refleksi:
Bagaimana cinta kasih menghiasi keluargamu?

Doa:
Tuhan berkatilah hidup harian kami. Semoga hidup harian kami sungguh berkualitas dan layak menjadi tanda kehadiran-Mu karena cinta. Amin.

Cinta kasih
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment