Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, August 14, 2013

BERBAGI RAHMAT SELAIN MENIKMATI

Semingguan yang lalu Rama Bambang sambung telepon dengan Pak Kus, Ketua RT dimana Domus Pacis ada. "Mas, kampung ana Idul Fitrian gak?" (Mas, kampung mengadakan Perayaan Idul Fitri tidak) tanya Rama Bambang yang dijawab oleh Pak Kus "Ada, rama." "Kapan?" "Tanggal 17 Agustus malam di SD Negri Puren sebelah utawa selokan. Ini sekalian 17an Agustus." Rama Bambang menyambung "Ini Komunitas Rama Domus Pacis arep melu nyumbang" (Komunitas Rama Domus Pacis akan ikut nyumbang). Pak Kus memberikan penjelasan lanjut "Rama dapat memilih. Mau nyumbang uang atau door prize." Hal ini kerap menjadi pembicaraan para rama yang biasa makan bersama. Akhirnya Rama Agoeng yang disetujui oleh para Rama lain memilih "Kita ikut nyumbang door prize." Yang kemudian kerap menjadi diskusi hangat adalah bentuk apa yang akan disumbangkan. Diam-diam Rama Bambang memilih-milih buku-buku bacaan yang ada dalam koleksinya. Kebetulan Komunitas Rama Domus juga mempunyai banyak persediaan barang seperti sabun deterjen, minyak goreng, teh, kopi, gula pasir, beras. Akhirnya pilihan jatuh pada beras.

Hal di atas itulah yang melatar belakangi mengapa kemarin, Rabu 14 Agustus 2013, Mas Tukiran mengemas beras dalam plastik-plastik berisi 5 kg-an beras. Karena ada cukup banyak beras dalam gudang Domus, Mas Tukiran diminta Rama Agoeng dan Rama Bambang mengambil 2 karung masing-masing berisi 25 kg. Maka ada 10 plastik berisi masing-masing berisi 5 kg. "Mas Kuuuuus!" panggil Rama Bambang kemarin sore ketika Pak Kus datang di Domus. "Itu door prizenya sudah disiapkan. Beras 5 kg-an. Ada 10 plastik." "Wah, terima kasih, rama. Saya pas dengan beberapa anak muda" sahut Pak Kus. Kemudian Pak Kus keluar memanggil beberapa anak muda yang diminta mengambil beras yang berada di ruang makan karyawan Domus. Sebenarnya Rama-rama Domus tidak menyumbang. Rama-rama hanya memberi bagian dari bagian-bagian yang diterimanya secara cuma-cuma. Banyak kebutuhan harian adalah hasil sharing (berbagi) banyak kelompok jaringan hubungan para rama. Semua adalah rahmat (bahasa Latinnya gratia yang berarti pemberian cuma-cuma). Dengan berbagai tindakan berbagi seperti ke para karyawan dan kadang-kadang juga ke tetangga, dan kini ke Perayaan Kemerdekaan RI dan Idul Fitri, mudah-mudahan para rama Domus dapat ikut jadi anggota tubuh ilahi yang, selain menikmati rahmat, juga ikut menjadi saluran rahmat Tuhan.

0 comments:

Post a Comment