Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 25, 2013

KURANG KERJAAN?


Kemarin Minggu, 25 Agustus 2013, ada kunjungan 17 orang anggota Legio Maria Paroki Pugeran. Ternyata para anggotanya terpencar di beberapa paroki seperti Sedayu dan Kumetiran. Dalam kunjungan ini mereka meminta konsumsi diurus oleh Komunitas Domus Pacis atas beaya Legio. Bu Tatik dari Ambarrukmo mengurus makan dan Bu Rini dari Sleman mengurus snak. Pada jam 09.15 para tamu berdatangan. Mereka langsung diminta untuk minum dan menikmati snak yang cukup bermacam-macam. Pada jam 09.45 pertemuan dimulai di ruang aula kecil dekat ruang makan Domus Pacis. Sebelum acara dimulai para tamu menyanyikan beberapa lagu dari Madah Bakti diiringi oleh Rama Bambang dengan keyboard.

Rama Yadi memulai pertemuan dengan menjelaskan tentang Wisma Domus Pacis. Beliau juga memperkenalkan para rama termasuk kamar-kamarnya dan kondisi serta aktivitas yang dijalani. Model berbicaranya yang santai dan segar membuat suasana penuh keakraban. Sesudah Rama Yadi, Ketua Legio memperkenalkan anggotanya satu persatu tamu. Beliau juga menjelaskan keadaan Legio yang agak mlempem (beberapa lama sering tidak mengadakan sidang presidium). Mereka berkumpul bila akan mendapat tugas kor misa. Dengan kunjungan ini para tamu berharap untuk bangkit aktif lagi sebagai legioner. Tetapi dalam kunjungan ini mereka juga ingin mendapatkan pendampingan agar dapat memiliki daya untuk bersemangat dalam hidup ini. Di sini kemudian Rama Bambang tampil mendampingi pendalaman iman. Rama Bambang mengetengahkan beberapa hal yang menjadi masalah bila orang makin berusia tua. Beberapa pokok diketengahkan. Berdasarkan pengalaman para anggota yang sudah 50 tahun ke atas dan para anggota muda berhadapan dengan kaum tua, ternyata pokok-pokok yang disampaikan oleh Rama Bambang dibenarkan. Rama Bambang kemudian melempar pertanyaan "Bagaimana menjaga rasa selalu bersyukur atau tidak gelisah dan mudah gembira dalam situasi dan kondisi seperti itu?". Bagi yang masih muda juga diminta berpikir untuk itu agar memiliki antisipasi di masa tua. Mereka berbicara dalam kelompok-kelompok kecil. Ketika setiap kelompok saling menyampaikan hasil pembicaraan, mayoritas berbicara tentang menjaga sikap (9 macam). Hanya ada 2 butir berkaitan dengan fisik dan 1 butir soal keuangan. Rama Harto memberikan komentar atas hasil pembicaraan. Di sini Rama Bambang memberikan pertimbangan tentang pentingnya olah batin dengan berani mengambil sikap meNENG (diam) untuk mengalami keheningan dalam Tuhan. Ketika masih muda barangkali baik 15an menit melakukannya setiap hari. Makin tua makin lama, misalnya bisa 30an menit. Kalau sudah mengalami banyak dalam kondisi sendiri, seperti Rama Bambang di Domus, pasti akan makin lama.

Sesudah pendalaman iman ada misa yang dipimpin oleh Rama Yadi. Sesudah misa diteruskan dengan makan siang bersama dan ditutup dengan foto bersama. Barangkali karena merasa terkesan atas input tentang meNENG, salah satu anggota lewat email minta naskahnya. Kebetulan Rama Bambang pernah menulis dalam Domus Voice tempo dulu. Maka dikirimkannyalah naskah itu. Ternyata kini Rama Bambang cukup tertib menyimpan naskah secara sistematis. Padahal ketika masih dinas resmi, kebanyakan tulisan termasuk lagu-lagu buatannya biasa hilang. Mungkin usia tua juga membuat orang makin rajin. Atau mingkiiiiiiin ....... MAKIN KURANG KERJAAN ha ha ha .....

2 comments:

Henkyboy said...

pada awalnya para legioner itu masih satu paroki, namun karena mereka tidak berani "hidup sendiri" akhirnya setelah menikah mereka terpencar di paroki lain. dan akhirnya mereka menjadi garam di lingkungan, wilayah dan paroki baru itu. itulah berkat yang mereka terima melalui Bunda Maria.

Domus Pacis Puren said...

Kalau gitu, doakan yang kini masih ketakutan "hidup sendiri" he he he ......

Post a Comment