Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, August 3, 2013

Lamunan Pekan Biasa XVIII

Minggu, 4 Agustus 2013

Lukas 12:13-21

12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pada umumnya orang ingin hidup enak dan tidak berkekurangan harta benda. Banyak orang bersedia membanting tulang dengan bekerja keras untuk mendapatkan paling tidak kecukupan berbagai kebutuhan ekonomi.
  • Tampaknya, dengan maraknya budaya global segalanya menjadi serba uang sehingga orang dalam hidup ini berjuang mendapatkan uang sebanyak-banyaknya karena dengan uang ada anggapan banyak kebutuhan akan didapatkan. Kaum konglomerat yang sudah amat kaya sekali pun tidak berhenti berjuang menambah kekayaannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, kalau orang menggantungkan hidupnya pada harta benda duniawi, dia akan memiliki sikap tamak yang tak dapat puas dengan kekayaan berapapun dan sibuk menyimpan dan mengamankannya. Dalam yang ilahi segala barang benda dan uang berlimpah tidak akan memberikan harga dan bobot jiwani tanpa hati dengan lubuk dan relung yang selalu penuh aliran keheningan batin.
Lho, justru dengan kelimpahan uang itulah hati jadi tenang!!

0 comments:

Post a Comment