Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, August 22, 2013

Sabda Hidup


Jumat, 23 Agustus 2013
Berardus dr Offida,Rosa dr Lima
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Rut. 1:1,3-6,14b-16,22; Mzm. 146:5-6,7,8-9a,9bc-10; Mat. 22:34-40

Matius 22:34-40
22:22 Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.
22:23 Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itu pun mati.
22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
22:31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:
22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
22:33 Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."


Renungan
Ahli Taurat panas hatinya ketika mendengar Yesus telah membungkam orang Saduki. Ia ingin mencobai Yesus. Ia pun datang kepada Yesus hendak menguji kemampuan Yesus. Pertanyaannya tidak mudah. Namun ternyata pertanyaan itu bisa dijawab dengan mudah oleh Yesus.
Usaha untuk mencobai sesama tampaknya bukan hanya monopoli si ahli Taurat. Aneka macam orang, kelompok yang merasa dirinya hebat seringkali mempunyai dorongan untuk mengalahkan mereka yang menonjol. Kadang orang tidak mudah menerima hadirnya orang lain yang lebih dari dirinya. Parahnya lagi banyak diantara orang seperti itu sebenarnya tidak mempunyai kemampuan yang mencukupi. Maka mereka inilah yang seringkali sangat gampang terbakar kala hadir orang lain yang menonjol. Masih lumayan kalau mereka berani berhadapan muka seperti si ahli Taurat yang mendatangi Yesus daripada hanya berani berkasak-kusuk di belakang dan menebarkan aura negatif dalam masyarakat dan menghambat suatu karya.
Marilah kita dengan rendah hati menerima keterbatasan kita dan mengakui kelebihan orang lain. Memberikan kesempatan orang lain lebih dari kita tidak akan mengurangi kesempatan kita untuk meraih yang lebih baik bagi diri kita sendiri.

Kontemplasi
Duduklah sambil memejamkan mata. Masuklah pada dirimu dan temukan kecenderunganmu mengalahkan sesamamu.

Refleksi
Apa yang akan kaulakukan pada mereka yang lebih darimu?

Doa
Tuhan jauhkanlah sikap iri dan keinginan untuk menang sendiri. Amin.

Perutusan
Aku akan menghormati dan menganbil kekayaan hidup dari mereka yang lebih dariku.

0 comments:

Post a Comment