Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 4, 2013

Sabda Hidup

Senin, 05 Agustus 2013
Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria
Warna Liturgi Hijau
Bil. 11:4b-15; Mzm. 81:12-13,14-15,16-17; Mat. 14:13-21

Matius 14:13-21
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.


Renungan
Ketika melihat orang banyak sudah berkerumun menunggunya, Yesus tergerak hatiNya. HatiNya kembali tergerak ketika memasuki malam dan mereka belum makan. Ia pun meminta para murid (Mat 14:16), "kamu harus memberi mereka makan."
Apa yang diputuskan Yesus memuat tindakan yang sangat sulit dibuat oleh para murid. Secara mendadak mereka mesti memberi makan pada ribuan manusia. Seorang pengusaha makanan, catering pun akan pikir-pikir bahkan menolak permintaan itu. Sangat sulit menerima order itu.
Sekali lagi kebingungan dan keresahan manusia diatasi oleh Tuhan. Tuhan Yesus membuka kembali jalan buntu para murid. Ia mengatasi kesulitan tersebut dengan menantang kerelaan mereka memberikan miliknya. Beruntunglah ada anak yang rela memberikan miliknya. Kerelaan anak-anak ini membuka kemurahan Allah menghadirkan mukjijat-mukjijatnya. Yesus pun dengan bantuan Allah dan Roh Kudus membuat mukjijat dan semua orang bisa makan kenyang.

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan peristiwa-peristiwa buntu dalam hidupmu. Pilihlah salah satu yang kuat. Dalami satu peristiwa itu dan temukan hal-hal yang membuka kebuntuan tersebut.

Refleksi
Seberapa besar kerelaanmu memberikan milikmu, juga pada saat dirimu pun terbatas?

Doa
Tuhan, semoga aku dihidupi oleh semangat belas kasih dan rela berbagi pada siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Amin.

Perutusan
Aku akan mengutamakan berbagi daripada meminta-minta.

0 comments:

Post a Comment