Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 2, 2013

GEMBIRA KARNA EJEKAN

Peristiwanya terjadi pada Jumat mulai jam 10.00 2 Agustus 2013 di ruang pertemuan bagian dalam Domus Pacis Puren. Dua puluh empat orang anggota Panitia Hari Ulang Tahun ke 1 Paroki Nandan berkunjung di Komunitas Rama Domus Pacis. Rama Yadi, Rama Jaka, Rama Tri Wahyono, dan Rama Bambang menjadi tuan rumah. Rama Jaka dan Rama Harjaya berada di kamar masing-masing. Rama Agoeng sibuk mengurus kolam dengan bibit ikan lelenya. "Wah, wingi gayeng, ning kula ajeng mlebu reget tur kathokan cendhak" (Kemarin meriah, saya mau ikut masuk tetapi sedang kotor dan bercelana pendek) kata Rama Agoeng pagi ini di meja makan. 

"Wis, saiki sapa sing arep pidato seka Nandan" (Siapa yang sekarang dari Nandan akan berpidato) kata Rama Bambang yang bersarung dan secara spontan menempatkan diri jadi MC sesudah mengiringi nyanyi-nyanyi meriah dengan keyboard. Para tamu saling menunjuk siapa yang akan mewakili mereka berbicara. "Baguuuuuuus. Silahkan saling menunjuk" teriak Rama Bambang yang disambut dengan tertawa berderai. Akhirnya seorang ibu yang sudah tengah usia maju. Ibu itu berbicara dengan suara geroyok agak tersendat-sendat. "Ra sah nangiiiiiis" (Jangan menangis) Rama Tri Wayono mengejek berkomentar dengan suara lembek. Semua tertawa lagi. Di antara kata-kata sambutannya ibu itu bilang "Maaf, para rama, kami umat Nandan bukanlah orang-orang kaya. Maka kami tidak dapat membawa banyak bingkisan ....." Kata-kata itu terbutus karena Rama Bambang nyelonong dengan kata-kata seloroh "Keturutan mlarat tenan kowe. Nek ngono oleh-olehe digawa bali wae" (Kamu akan dikabulkan menjadi miskin. Bawa pulang saja oleh-olehnya.). Ketawa orang menjadi terpingkal-pingkal.


"Sekarang silahkan Rama Yadi memberikan sambutan atas nama para Rama Domus" kata Rama Bambang sebagai MC. Rama Yadi kemudian mengenalkan satu persatu rama yang ada di Domus dengan urutan kamar dari Rama Harjaya. Ternyata terhadap para rama yang ada Rama Yadi menambahkan bumbu-bumbu ejekan. "Rama Tri Wahyono itu kalau minta apa-apa hanya bilang 'Nganu ..... nganu'" ejek Rama Yadi yang membuat Rama Tri tertawa-tawa sehingga para tamupun ikut tertawa geli. Kepada Rama Harto, Rama Yadi memberikan info "Beliau adalah pendoa terkenal dan banyak tamu berdatangan sampai dibuatkan jam tamu. Doa yang paling manjur adalah doa untuk orang sakit sehingga cepat sembuh atau malah cepat mati." Para tamu jadi tergelak-gelak. "Sing paling hebat nek ana wong ora duwe anak kepingin bayen. Yen kowe kepingin duwe anak, teka sore lan didoake, esuke langsung meteng" (Yang paling hebat adalah untuk orang belum punya anak dan ingin punya anak. Bila Anda ingin punya anak, datang sore hari dan didoakan, paginya langsung hamil) tambah Rama Bambang yang disambut tawa terpingkal-pingkal sementara Rama Harto tergelak-gelak dengan mulut ternganga tanpa suara. Kemudian antara Rama Tri, Rama Yadi dan Rama Bambang terjadi saling mengejek dan para tamu tampak gembira sekali melihatnya lewat tertawanya yang meriah. Sebelum minum dan meneruskan perjalanan menuju rumah tua rama praja di Kentungan, seorang ibu tampil berpamitan sambil membawa amplop "Para rama, kami akan meneruskan perjalanan ke Kentungan mengunjungi Rama Karta dan Rama Jaya. Untuk para rama Domus, kami juga akan menyerahkan amplop ini untuk menambah kas uang para rama. Mohon jangan dilihat nilainya." Rama Bambang langsung memotong "Ya, tetapi kami akan menghitung jumlahnya" ha ha ha ....... Rama Yadi menjadi penerima karena beliaulan bendahara Komunitas Rama Domus Pacis.

0 comments:

Post a Comment