Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 9, 2013

KATOLIK PUN BERSEMANGAT

Ini kisah Jumat malam 9 Agustus 2013. Sesudah misa rutin komunitas sore hari, Rama Yadi, Rama Harto, Rama Tri Wahyono, dan Rama Bambang mengelilingi meja makan. Di tengah makan Rama Agoeng muncul bergabung makan malam. Rama Agoeng baru saja pulang libur Idul Fitri. Pembicaraan asyik dengan tema Lebaran. Kisah Jokowi blusukan Idul Fitri menjadi topik hangat termasuk beberapa puluh orang yang ingin jumpa di rumah dinas Gubernur Jakarta tetapi memang tidak ada open house di situ.


"Wingi Rama Harto dituweni ibune, adhine, ipene lan sawetara prunane. Rama Tri tuwi griya" (Kemarin Rama Harto dikunjungi oleh ibu dan adiknya serta keluarganya. Rama Tri kunjungan saudara di rumah) Rama Bambang berceritera pada Rama Agoeng. Rama Agoeng menyambut "Nggen kula gayenge mesthi hari pertama merah kalender" (Tempat saya yang ramai adalah hari pertama kalender tanggal merah Idul Fitri). "Nggen kula hari ketiga. Sesuk kula wangsul temu trah" (Tempat saya hari ketiga. Besuk saya pulang pertemuan keluarga besar). "Nggen kula mung sakkeluarga, bapak-ibu kalih keluarga anak-anake" (Tempat saya hanya sekeluarga, bapak-ibu dan keluarga anak-anak) Rama Agoeng menjelaskan "Padahal Katolik sedaya, ning ya tetep gayeng" (Padahal Katolik semua, tetapi tetap meriah). "Jan-jane niki kultur Jawa kok" (Sebetulnya ini adalah budaya Jawa) komentar Rama Bambang yang teringat dulu di sekitar Hari Lebaran kerap berkata "Nek Bada aku libur. Nek ra entuk trima murtad" (Kalau Lebaran aku libur. Kalau dilarang aku murtad) ha ha ha .......

0 comments:

Post a Comment