Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, August 26, 2013

Sabda Hidup


Selasa, 27 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Monika
Warna Liturgi Putih
Bacaan
1Tes. 2:1-8; Mzm. 139:1-3,4-6; Mat. 23:23-26 atau Luk. 7:11-17

Lukas 7:11-17
7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.


Renungan
Suatu kali kami berada dalam situasi yang tidak mudah. Apa yang telah kami siapkan hampir gagal karena satu dua hal pokok belum tersedia pada hari-hari terakhir. Dalam waktu singkat kami harus mempersiapkan itu. Kami pun membuka semua "data hidup" yang kami miliki. Pada detik-detik terakhir kepenatan, kalut aku mencoba berdiam dan memohon: "Tuhan, kalau Engkau mau, Engkau akan menunjukan solusi atas masalah kami." Pada saat itu terasa Tuhan berbicara: "Yang kaubutuhkan ada dan kamu mengerti itu." Tuhan pun menunjukkan gambar itu. SentuhanNya begitu menenangkan dan membuka mata batinku.
Sentuhan kasih menenangkan hati yang kalut. Banyak orang bisa berkata tentang itu. Seorang anak, bapak, ibu yang lagi berbeban berat akan merasa nyaman mendapatkan sentuhan penuh kasih dari orang-orang yang dicintainya. Sentuhan kasih Yesus pun menenangkan hati janda yang ditinggal mati anaknya. Kehadiran dan sentuhanNya menghentikan tangis dan menaburkan harapan dalam dirinya. Dan Yesus pun memberi lebih dari yang diharapkan si Janda. Ia membangkitkan anaknya.
Ketika kita percaya apa yang kita lakukan adalah hal baik dan untuk memuliakan Tuhan, mengangkat martabat manusia dan menjaga keutuhan ciptaan kita tidak akan pernah mengalami jalan buntu. Tuhan akan selalu menyediakan jalan keluar sehingga kita bisa keluar dari masalah yang kita hadapi. SentuhanNya menenangkan dan menghidupkan harapan. Datanglah kepadaNya selalu.

Kontemplasi
Pejamkan matamu sejenak. Bawalah aneka masalahmu ke hadapan Tuhan. Rasakan sentuhan kasihNya.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu dalam merasakan sentuhan kasih Tuhan.

Doa

Tuhan, pertolonganMu selalu tepat waktu. Kehadiran dan sentuhanMu menenangkan dan membuka harapanku. Terima kasih Tuhan. Amin.

Perutusan

Aku akan hadir dan menguatkan mereka yang lagi berseduka.

0 comments:

Post a Comment