Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, February 26, 2014

Sabda Hidup


Kamis, 27 Februari 2014
Gabriel dari Bunda Berdukacita
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Yak. 5:1-6; Mzm. 49:14-15ab,15cd-16,17-18,19-20; Mrk. 9:41-50

Markus 9:41-50:
41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." 42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 44 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; 46 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. 49 Karena setiap orang akan digarami dengan api. 50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Renungan:
Beruntung. Setiap orang bisa mengalami keberuntungan dalam hidupnya. Ada orang yang tiba-tiba beruntung mendapat hadiah uang dalam jumlah yang besar, barang mewah atau pun pekerjaan yang baik. Namun kadang orang tidak siap menerima dan mengelola buah keberuntungan itu. Segala hadiah yang diterimanya bisa habis begitu saja tanpa bekas yang jelas karena ketidakcermatan dan ketidaktekunan menjaganya.
Kita juga beruntung mengimani Yesus Kristus. Bahkan mereka yang tahu kita mengimaniNya dan menolong kita pun akan mendapatkan berkatNya. "Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya" (Mrk 9:41). Namun keberuntungan ini pun rapuh kala kita tidak menjaga dan merawatnya. Ia bisa saja berlalu begitu saja dan diambil kembali oleh Tuhan. Maka kita perlu menjaganya dengan tekun, bahkan menjaga hidup selaras dengan rahmat Tuhan itu secara sungguh-sungguh dan optimal (bc Mrk 9:42-50).
Keberuntungan memang menggembirakan siapa pun. Namun ketekunan hidup akan menciptakan keberuntungan-keberuntungan yang terprediksi dan akan jauh lebih berdaya daripada keberuntungan dadakan.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Rasakan aliran nafasmu. Rasakan kehadiran Kristus dalam perjalanan sejarah hidupmu. Tengoklah buah-buah imanmu kepada Kristus yang telah kauperjuangkan dengan tekun selama ini sekaligus tantangan untuk setia padaNya.

Refleksi:
Apa buah-buah ketekunan imanmu pada Kristus?

Doa:
Tuhan terima kasih atas segala rahmatMu. Semoga aku mampu bertekun menjaga segala rahmatMu sehingga aku tetap bisa menjadi garam yang mengasinkan, bukan hambar. Amin.

Perutusan:
Aku akan bertekun hidup dalam rahmatNya.

0 comments:

Post a Comment