Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, February 13, 2014

SEPERTI SALJU


Jam 04.55 pagi Jumat 14 Februari 2014 suara sepeda motor terdengar di lingkungan dalam Domus Pacis. "Rama Yadi mangkat misa" (Rama Yadi berangkat misa) kata Rama Bambang dalam hati sambil membayangkan nanti Rama Yadi duduk di kursi tinggi di belakang altar Susteran OP Maguwa, Paroki Kalasan. HP Rama Bambang berdering pada jam 05.23 ternyata ada SMS dari Rama Yadi "Hujan abu Kelut mletus, aku khujanan" yang langsung ditanggapi Rama Bambang juga dengan SMS "Wah mboten mantolan lan masker" (Wah tak pakai mantol dan masker). Lalu terjadi dialog dari Rama Yadi dan Rama Bambang dalam SMS. "Sakniki pun tekan kamar" (Sekarang sudah ada di dalam kamar). "Nek ngaten pamit misa" (Kalau begitu pamit tidak melayani mis). "Pun pamit, pun dijawab suster" (Sudah pamit dan sudah dijawab oleh suster). Dan Rama Bambang pun menutup "Sokurlah" (Syukurlah).

Ternyata hujan abu tampaknya merata. Paling tidak dari FB diketahui oleh Rama Bambang bahwa Yogya, Muntilan, dan Salatiga juga kena. Pada jam 06.15 Rama Bambang membuka pintu kamar. Biasanya pada jam ini Domus sudah terang benderang dengan sinar matahari yang menerjang. Tetapi saat itu suasana masih tampak gelap. Di kamar makan terdengar ada suara-suara omong-omong. Ternyata kemudian keluarlah Rama Jaka yang berkata "Gunung Kelud meletus". Dan Domus baru tampak tidak gelap sesudah jam melewati 06.40. Ketika Rama Bambang mengambil foto, Mbak Tari berkata "Kados salju nggih" (Seperti salju ya) untuk mengomentari genting dan dedaunan yang putih keabu-abuan.

0 comments:

Post a Comment