Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 21, 2014

INIKAH RASANYA "TUA"

Diambil dari livestyle.kompasiana.com 1 Juni 2012. Gambar dari koleksi Blog Domus.

Orang tua itu seperti apa sih?………..Rambut beruban, kulit keriput, mata rabun, pendengaran berkurang, tidak produktive lagi, dan masih banyak lagi. Itulah yang terlintas di benak kita ketika mendengar kata orang tua.

Dokter Yusuf Alam R. dalam bukunya yang berjudul Menjadi Dokter Pribadi di rumah sendiri, menuliskan lelucon yang mencirikan orang tua atau lansia. Ciri tersebut disebutkan dalam 7B (istilah jawa).

Botak, rambut sudah banyak yang rontok dan tidak tumbuh lagi.

Blawur, berkurangnya kemampuan penglihatan karena penurunan fungsi indera penglihatan, lansia rentan terkena katarak dan lensa mata sudah tidak lentur lagi. Lansia membutuhkan lensa positif dan terus bertambah sampai usia 65 tahun, bertambah +0,5 setiap 5 tahun.

Budheg, berkurangnya pendengaran, kita sering menjumpai lansia yang menggunakan alat bantu pendengaran yang terpasang di telinganya. Lansia yang tinggal di kota lebih rentan terjadi tuli daripada lansia yang tinggal di desa, karena tingkat kebisingannya , berbeda.

Bungkuk, tubuhnya sudah tidak lagi setegap dulu waktu masih muda. Lansia rentan mengalami osteoporosis, sehingga kekuatan tulangnya menurun dan tulang punggungnya bisa bungkuk. Lansia di pedesaan yang sering bekerja di ladang membawa hasil pertanian rentan mengalami bungkuk, berhubungan dengan gaya hidupnya yang terbiasa membawa beban yang berat.

Buyuten, anggota gerak atas dan bawah (tangan dan kaki) gemetaran, karena adanya penurunan fungsi di otak yang mengatur fungsi gerak. Dalam istilah medis disebut “parkinsonism”. Secara umum sel-sel otak saat kita dewasa terus-menerus mengalami kematian sel, dan tidak ada gantinya. Wajar jika lansia menjadi pelupa, bahkan bisa menderita penyakit lupa berat (Alzheimer).

Beser, anak sering ngompol itu wajar, karena fungsi pengendalian buang air kecil dan BAB belum sempurna. Bagaimana dengan lansia? Pada lansia sering mengalami inkontinensia (tidak bisa mengendalikan buang air kecil) dan tidak bisa mengendalikan BAB, karena terjadi penurunan fungsi seiring bertambahnya usia. Lansia laki-laki juga rentan mengalami BPH (Benign Prostate Hyperplasia) yaitu tumor prostat jinak, resiko pada usia lebih dari 60 tahun dan akan meningkat pada usia 80 tahun. BPH terjadi akibat dari pembesaran kelenjar prostate, tanda-tandanya lebih sering BAK, namun tidak tuntas, BAK tidak lancar dan masih ada air kencing yang tersisa. Air kencing yang tersisa inilah yang merembes keluar menjadi beser.

Bludreg, istilah medisnya hipertensi (tekanan darah tinggi). Ada lelucon bahwa orang tua sudah banyak makan garam, sehingga hipertensi. Hipertensi ini terjadi karena kelenturan pembuluh darah pada lansia menurun dan gaya hidup yang buruk di masa muda (konsumsi kolesterol tinggi, jarang olahraga). Selain hipertansi, lansia menjadi mudah marah. Beruntungnya di Indonesia, para lansia masih bisa tinggal bersama anak mereka, sehingga mereka ada yang mengurusi. Tidak seperti di luar negeri, banyak lansia yang oleh keluarganya dititipkan di panti jompo.

Sudah sewajarnya kita sekarang yang harus merawat orang tua kita, karena mereka sudah terlebih dahulu merawat kita saat kita masih kecil. Dan cara meningkatkan kesehatan pada lansia (Hartman-Stein & Potkanowicz, 2003), anjurkan orangtua kita untuk latihan fisik (aerobik, senam lansia, latihan kelenturan), berikan nutrisi yang seimbang (cukup vitamin D dan kalsium), mempelajari informasi baru (membaca koran dan majalah), mengunjungi tempat-tempat baru (rekreasi), menjaga hubungan dengan orang lain (ikut kegiatan di masyarakat), dan melakukan hobi.

Ada kutipan menarik dari seorang teman “Sayangilah orangtua. Jangan biarkan dirimu terlalu sibuk tumbuh dewasa, hingga kamu lupa papa mamamu juga tumbuh tua”.

0 comments:

Post a Comment