Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, July 13, 2014

Lamunan Pekan Biasa XV



Senin, 14 Juli 2014

Matius 10:34-11:1

10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
11:1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, yang paling menggembirakan bagi kebanyakan orang adalah kehidupan yang harmonis. Orang dapat hidup selaras dengan sesamanya terutama dalam keluarganya dan juga dengan segala yang ada di lingkungannya.
  • Tampaknya, bagi kebanyakan orang segala macam konflik selalu dirasakan sebagai kehidupan buruk. Di dalam kehidupan keluarga yang penuh konflik orang dapat mengalami stres yang berakibat buruk dalam hidup dan kerja hariannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kesejatian hidup justru terletak pada ketidaksamaan orang satu sama lain dan terutama dirasakan dalam keluarga sehingga kemampuan mengelola perbedaan itulah sumber segala sukacita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati berbagai kenyataan susah derita berhubungan dengan yang beda bahkan berlawanan sebagai arena unjuk kegembiraan sejati.
Ah, yang membahagiakan adalah yang bersih konflik.

0 comments:

Post a Comment