Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 4, 2014

Sabda Hidup

Sabtu, 05  Juli 2014
Antonius Maria Zakkaria
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Am. 9:11-15; Mzm. 85:9,11-12,13-14; Mat. 9:14-17.
BcO Yes. 59:1-14

Matius 9:14-17:
14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" 15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. 16 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. 17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Renungan:
"Anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya" (Mat 19:17).  Membaca bacaan ini saya terbayang perjalanan pendek sejarah perjumpaanku.
Ketika sering mendampingi retret siswa-i setingkat SMP/SMA aku merasa tiap tahun ada saja perubahan kata-kata maupun perilaku dari para siswa. Bahasa percakapan mereka selalu baru. Beruntung sering bertemu generasi yang bergerak ini sehingga gampang mengikuti alur mereka. Namun sekarang, kala sudah jarang lagi berjumpa secara rutin, aku menghadapi sebuah gap percakapan dengan para remaja. Sering tidak kenal dengan katakata yang mereka ucapkan. Banyak tingkah laku mereka pun yang membuatku hanya bisa tersenyum karena tidak mengerti. Dan herannya senyum ketidakmengertianku ditangkap sebagai apresiasi atas tingkahnya. Mereka pun makin bersemangat. Ketidaksambungan ini berubah menjadi persambungan. Persambungan yang tak terduga ini pun memberikan kedamaian di masing-masing pihak, apalagi kalau persambungan ini memang dimengerti, disadari dan dilakukan secara sinergis.
Anggur baru - kantong baru, menjadi gambaran persambungan yang dimengerti, disadari dan dilakukan secara sengaja dan sinergis. Dan persambungan semacam ini yang akan memungkinkan kedua-duanya terpelihara. Maka marilah kita pun selalu berani memperbaharui diri agar harian kita pun terasa baru.
 
Kontemplasi:
Carilah tempat yang tenang. Ingatlah perkembangan dan perubahan kata-kata dan tingkah anak-anakmu. Ingatlah pula usaha-usahamu memperbaharui diri agar bisa sambung dengan mereka.

Refleksi:
Apa yang mesti kaulakukan agar kantongmu bisa menerima anggur baru dunia sekitarmu.

Doa:
Tuhan semoga aku mampu mengarungi dunia yang selalu berkembang dan berubah ini. Aku mampu hidup dan saling memelihara dengan dunia ini demi kemuliaanMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan terus berusaha memperbaharui diriku agar siap menampung anggur-anggur baru.

0 comments:

Post a Comment