Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, July 8, 2014

Sabda Hidup

Rabu, 09  Juli 2014
Agustinus Zhao Rong, Gregorius Grassi, Yohana Skopelli, Leo Ignasius Mangin, Antonius Fantosat, Gregorius Grassi
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Hos. 10:1-3,7-8,12; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Mat. 10:1-7. BcO Ams. 9:1-18.

Matius 10:1-7:
1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, 3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, 4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. 5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Renungan:
Yesus memilih para murid dan mengutus mereka. Ia membekali mereka, "kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan" (Mrk 10:1). Sebelum pemilihan para murid ini Yesus melakukan dengan doa yang panjang. Dan pada mereka yang terpilih Yesus memberikan kuasa untuk mengusir roh jahat, melenyapkan penyakit dan segala kelemahan.
Hari ini kita memilh calon pemimpin bangsa Indonesia. Pemilihan ini yang akan menentukan sejarah bangsa kita. Ada banyak godaan untuk menghapus nurani jernih kita untuk menjatuhkan pilihan. Salah satunya adalah tawaran bahkan pemberian uang. Nurani jernih kita mungkin saja bisa sesaat diubah oleh uang sebesar Rp. 50.000 dst. Namun kita pantas mengingat apakah uang segitu cukup untuk menentukan nasib bangsa (anda) ke depan? Apakah kita rela menggadaikan kejernihan hati kita dengan uang, apalagi hanya segitu?
Saudara-i, belajar dari Yesus, marilah kita juga berdoa sebelum memilih. Kita mohon Tuhan menjernihkan mata hati, budi dan kehendak kita agar kita sungguh bisa memilih pemimpin yang mampu membebaskan bangsa ini dari kuasa jahat, dari aneka penyakit dan dari aneka kelemahan. Jangan sampai kita keliru memilih orang yang malah akan menghadirkan dan melanggengkan kejahatan, penyakit dan kelemahan.
 
Kontemplasi:

Carilah tempat yang tenang. Pejamkan matamu. Hadirkan 2 pasangan capres dan cawapres. Temukan siapa yang sungguh-sungguh akan membawa pembebasan dari kuasa jahat, penyakit dan kelemahan.

Refleksi:
Siapa pribadi yang selaras dengan pilihan Yesus? Mengapa?.

Doa:
Tuhan berkatilah bangsaku. Jagailah agar bangsaku mampu memilih dengan hati jernih supaya kami mempunyai pemimpin yang membebaskan kami dari belenggu kejahatan, penyakit dan kelemahan. Amin.

Perutusan:
Aku akan berdoa dan memilih Presiden dan wakilnya sesuai dg kejernihan hatiku dan bimbingan Tuhan.

0 comments:

Post a Comment