Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, July 7, 2019

21 Tahun Imamat Rm. Sapto


Pada pagi 5 Juli 2019 ketika jam melewati angka 04.00, Rm. Bambang menemukan WA dari Mas Handoko berupa gambar sebuah undangan disertai pesan "Angsal saking lingkungan." (Saya dapat dari Lingkungan). Rm. Bambang menjawab "Wela, ketoke ora dah koordinasi" (Tampaknya tidak ada koordinKulo kuwatosipun, menawi semua ketua lingkungan share undangan niku teng lingkungane, trus sing dugi ajeng pinten?"(Itu yang saya kuatirkan kalau-kalau semua Ketua Lingkungan menshare undangan itu ke Lingkungan masing-masing. Terus berapa yangakan datang?). Ini berkaitan dengan Misa Sabtu Imam Paroki Pringwulung yang sejak Rm. Sapto jadi Pastornya selalu dilaksanakan di Kapel Santo Barnabas, Domus Pacis Puren. Kebetulan untuk Sabtu tanggal 6 Juli 2019 bertepatan dengan Ulang Tahun Imamat ke 21 Rm. Sapto. Rm. Sapto yang adalah Pastor Paroki Pringwulung juga menjadi Anggota Pengurus Domus Pacis Puren. Kebetulan juga untuk Bulan Juli Domus Pacis mendapat giliran penyediaan konsumsi yang setiap bulan bergantian dengan Pengurus Misa Harian Paroki. Karena ada peringatan Ulang Tahun Imamat itu, Pengurus Harian Dewan Paroki membuat kesepakatan dengan Rm. Bambang tentang jenis dan jumlah persediaan konsumsi.
asi) yang kemudian mendapat tanggapan Mas Handoko "


Untuk menghadapi kemungkinan yang tidak baik karena yang ikut misa melebihi rencana, Rm. Bambang memanggil Bu Rini dan Mas Handoko untuk membuat langkah. Di dalam pembicaraan tanggal 5 Juli 2019 dengan mereka, dari informasi Mbak Sri (istri Mas Handoko), Bu Titik dari Ambarrukmo menyiapkan tumpeng. Pembicaraan memutuskan untuk minta Bu Titik membuat tumpeng besar yang dapat disantap oleh sebanyak kira-kira 50 orang. Ketika Rm. Bambang menelpon Bu Titik, ternyata dia juga yang menyiapkan snak yang diprogramkan oleh Dewan Paroki Pleno. Rm. Bambang meminta jumlah snak juga ditambah. Pihak Domus Pacis Puren siap menanggung beaya segala penambahan. Akhirnya ada keputusan bahwa yang dipersiapkan harus dapat melayani 175 orang. Bagi beberapa orang yang berembug muncul kebahagiaan tersendiri karena pada 6 Juli 2019 yang ikut Misa merayakan ulang tahun Rm. Sapto sungguh sesuai perkiraan, yaitu sekitar 175 orang. Jelasnya lebih dari 175. Karena di samping 175 tempat duduk yang dipersiapkan masih ada orang-orang yang berada dalam kesibukan menata konsumsi. Untunglah dalam pelaksanaan yang disediakan lebih dari 175. Di dalam merenung Rm. Bambang menemukan kebenaran bahwa dalam perubahan keadaan orang harus membuat PENILAIAN dan KEPUTUSAN. Hal ini barangkali sesuai dengan kata-kata Tuhan agar orang bebas dari kemunafikan:
"Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?" (Luk 12:55-57)

0 comments:

Post a Comment