Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 1, 2019

Percikan Nas Selasa, 02 Juli 2019

Bernardino Realino, dkk, Fransiskus Regis, Fransiskus Jerome, Yulianus Maunoir, Antonius Baldinucci
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Kej. 19:15-29; Mzm. 26:2-3,9-10,11-12; Mat. 8:23-27.
BcO 1Sam. 9:1-6,14-10:1.

Bacaan Injil: 
23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. 24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. 25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." 26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Memetik Inspirasi: 
Suatu kali ada umat yang dengan takut-takut pingin ketemu Rama. Saat itu sudah tengah malam. Mereka khawatir Rama sudah tidur. Namun karena merasa perlu mereka pun berani memencet bel ruang tamu. Setelah beberapa kali bel dipencet, Rama pun keluar menemui tamu tersebut. Setelah tahu maksud kedatangan mereka yang minta sakramen perminyakan Rama itu langsung menanggapi dengan positif. Umat itu lega dan tidak menyangka tanggapan Rama seperti itu, berbeda dengan bayangannya.
Para murid lagi bingung dan takut menghadapi badai. Yesus sedang tidur. Karena mereka tidak mampu menghadapi maka mereka meminta tolong kepada Yesus dan membangunkannya. Yesus pun segera menanggapi permintaan mereka. “Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali” (Mat 8:26).
Kadang ada rasa ragu dalam diri kita kala mengharapkan bantuan. Ragu itu muncul karena malu, takut mengganggu atau merepotkan. Rasanya kala kita memang sungguh membutuhkan bantuan maka kita tidak perlu ragu. Banyak orang mempunyai jiwa yang siap membantu. Kita pun tidak perlu ragu meminta bantuan kepada Tuhan. Manusia saja siap membantu, apalagi Tuhan.

Refleksi: 
Pernahkah anda meminta bantuan dan ditanggapi melebihi perkiraanmu?

Doa: 
Bapa Engkau menumbuhkan jiwa penolong dalam diri manusia. Ada banyak orang yang siap memberikan pertolongan. Aku percaya Engkaupun selalu siap untuk menolong. Kirimkanlah pertolongan-Mu tepat pada waktunya. Amin.

Tak perlu ragu
 MoGoeng
 Wates

0 comments:

Post a Comment