Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, July 21, 2019

Santo Simeon Salus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 2038 Diterbitkan: 21 Juli 2017 Diperbaharui: 18 Februari 2018
ilustrasi dari koleksi Blog Domus

  • Perayaan
    21 Juli
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-6
  • Kota asal
    Edesa - Mesopotamia (sekarang Şanlıurfa - Turki)
  • Wilayah karya
    Emessa (sekarang Homs - Suriah)
  • Wafat
    Tahun 570 M - Sebab alamiah
  • Beatifikasi
    -
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Santo Simeon Salus dikenal juga sebagai Santo Simeon si Bodoh suci dan Santo Simeon si Gila karena sering berkelakuan seperti orang gila. Ia hidup pada abad ke-6 dan diyakini berasal dari Edessa, Mesopotamia. Pada usia 20 tahun, Simeon bersama sahabatnya Santo Yohanes dari Edessa, memutuskan untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi pertapa di biara Abba Gerasimus di Syria. Simeon dan John kemudian menghabiskan waktu selama hampir 30 tahun di padang pasir dekat Laut Mati demi menjalani latihan spiritual dan pola hidup asketis yang ketat.
Legenda menuturkan, Santo Simeon Salus kemudian diutus Tuhan untuk mewartakan Injil di kota Emesa. Orang kudus yang rendah hati ini memohon pada Tuhan agar bila ia berkarya di Emesa, ia ingin agar para penduduknya tidak mengenali dan menghormatinya. Simeon lalu memasuki kota Emesa dengan bertingkah-laku seperti orang gila dengan menyeret bangkai seekor anjing. Orang-orang segera menyorakinya sebagai orang gila, anak-anak mencemooh serta melemparinya dengan batu. Simeon menerima semua hinaan, pelecehan dan kekerasan fisik, dengan kesabaran dan kesadaran yang tak tergoyahkan.
Dibalik tingkah-lakunya yang aneh, Santo Simeon berkarya memberitakan Injil sambil mengerjakan banyak mujizat. Ia menyembuhkan orang sakit dengan kekuatan doa-nya. Ia juga menggandakan makanan demi memberi makan para gelandangan. Banyak mujizat yang dikerjakannya secara diam-diam dan baru terungkap setelah kematiannya. Simeon berhasil membawa banyak orang Emesa ke dalam iman Kristiani dan menyelamatkan banyak jiwa dari jerat-jerat dosa.
Santo Simeon the Holy Fool dilukiskan dalam catatan uskup Leontios dari Neapolis, yang secara simbolis membandingkan hidupnya dengan kehidupan Yesus, yang diteladani Simeon dengan caranya sendiri.  Leontios menulis :
Santo Simeon Salus tutup usia sekitar tahun 570 M dan dimakamkan di pekuburan orang miskin tempat para gelandangan dan fakir miskin dimakamkan. Menurut legenda, saat tubuh Orang Suci ini diusung ke liang lahat, umat di seluruh penjuru kota Emessa sayup-sayup mendengar lantunan kidung rohani yang menakjubkan yang dinyanyikan oleh para malaikat di surga.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment