Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, July 10, 2019

Santo Filipus dari Roma

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3317 Diterbitkan: 17 Juni 2014 Diperbaharui: 29 Agustus 2014

  • Perayaan
    10 Juli
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-2
  • Kota asal
    Roma - Italia
  • Wafat
    MARTIR - Dibunuh pada masa penganiayaan Kaisar Antonius Pius pada tahun 165 di Roma, Italia.
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Santo Filipus dari Roma adalah salah satu dari Tujuh Putra Santa Felisitas yang menjadi Martir  pada masa penganiayaan Kaisar Antonius Pius di Kota Roma. Ayah dan Ibunya adalah keluarga bangsawan Romawi yang telah dibaptis menjadi orang Kristen. Sesudah ayahnya meninggal dunia, Ibunya, Santa Felisitas mengabdikan seluruh hidupnya pada Tuhan dengan berdoa dan berkarya bagi orang-orang miskin. Teladan baik keluarganya menghantar banyak orang untuk menjadi Kristen pula.
Hal ini menyebabkan imam-imam kafir amat marah dan melaporkannya kepada Kaisar Antonius Pius. Mereka mengatakan bahwa Felisitas dan anak-anaknya adalah musuh negara oleh sebab ia membuat dewa-dewa murka. Maka, kaisar memerintahkan agar Felisitas dan tujuh orang puteranya ditangkap.
Santa Felisitas tetap tenang saat dibawa ke hadapan Gubernur. Sia-sia saja membujuknya untuk menyangkal imannya dengan mempersembahkan korban kepada para dewa. Akhirnya sang Gubernur dengan marah berseru, “Perempuan celaka! Jika engkau ingin mati, matilah! Tetapi, janganlah engkau membinasakan anak-anakmu pula.”
“Putera-puteraku akan hidup selama-lamanya jika mereka, seperti saya, mengutuk dewa-dewa berhala dan mati bagi Tuhan,” jawab Felisitas.  Wanita yang gagah berani ini dipaksa menyaksikan putera-puteranya dihukum mati. Seorang mati dicambuk, dua orang didera dengan tongkat, tiga orang dipenggal kepalanya dan seorang lagi tewas ditenggelamkan. Tujuh orang Martir putera - putera Santa Felisitas yang gagah berani itu adalah :
Empat bulan kemudian, Ibu mereka, Santa Felisitas juga menerima mahkota kemartirannya dengan dihukum pancung.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment