Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 26, 2019

Percikan Nas Kamis, 25 Juli 2019

Pesta St. Yakobus Rasul
warna liturgi Merah

Bacaan-bacaan:
2Kor. 4:7-15; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Mat. 20:20-28.
BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor. 4:1-16.

Bacaan Injil:
20 Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." 22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." 23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." 24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. 25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Memetik Inspirasi:
Kekuasaan itu memikat orang pada umumnya. Hampir setiap manusia ingin berkuasa. Ada yang jelas-jelas dan terbuka mengutarakan itu. Ada pula yang sangat pingin tapi tidak mau mengungkapkannya secara terbuka. Motivasi berkuasa pun beraneka macam. Ada yang secara tulus ingin sungguh melayani, tapi ada pula yang ingin berkuasa demi keuntungan pribadinya.
Hari ini adalah pesta St. Yakobus Rasul. Bacaan mengisahkan bagaimana ibunya meminta pada Yesus posisi bagi anaknya. Yesus menanggapi permintaan itu dan menegaskan bahwa yang ingin berkuasa mesti mau melayani. Jiwa melayani menjadi sikap dasar penguasa kristiani.
Sungguh menggembirakan kala kita menemukan pemimpin yang melayani. Kita sangat butuh karakter seperti itu. Tidak penting dari suku dan agama apa, tapi pemimpin ysng melayani yang dibutuhkan masyarakat. Dari mereka akan muncul kebijakan-kebijakan yang membawa pada kesejahteraan masyarakat. Maka layak kita serius menyiapkan dan memilih pemimpin yang siap melayani.

Refleksi:
Apa kriteriamu dalam memilih pemimpin?

Doa:
Tuhan semoga para pemimpin kami mempunyai jiwa melayani. Kekuasaan yang mereka miliki bukan untuk menguasai tapi untuk menghidupkan kesejahteraan masyarakat. Semoga kami pun mempunyai jiwa melayani. Amin.

Melayani
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment