Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 27, 2019

Santo Pantaleon

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3339 Diterbitkan: 07 September 2013 Diperbaharui: 20 Juli 2016
ilustrasi dari koleksi Blog Domus

  • Perayaan
    27 Juli
  • Lahir
    Hidup pada Abad ke-4
  • Kota asal
    Nicomedia - Asia Tengah
  • Wilayah karya
    Roma - Italia
  • Wafat
    Tahun 305 di Roma. Martir -
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Pantaleon hidup pada abad keempat. Ia berasal dari Nicomedia, dekat Laut Hitam di Asia.  Ia merupakan seorang dokter yang amat terkenal hingga Kaisar Galerius Maximianus memilihnya untuk menjadi dokter istana.
Di sana, di istana yang jahat dan kafir, Pantaleon terjerumus ke dalam masalah. Ia adalah seorang Kristiani, namun sedikit demi sedikit, ia membiarkan teladan buruk sekelilingnya merusak imannya. Ia mulai sependapat dengan kebijaksanaan palsu yang dipuja orang-orang kafir. Akhirnya, ia melakukan dosa berat dengan sepenuhnya meninggalkan iman Kristiani.
Seorang imam yang kudus bernama Hermolaos teramat sedih melihat dokter yang temashyur ini meninggalkan Yesus. Ia datang menemuinya. Dengan kata-kata yang bijaksana dan lemah lembut, sang imam berhasil menyadarkan Pantaleon akan dosa yang telah dilakukannya. Pantaleon mendengarkan nasehatnya dan mengakui bahwa ia telah sungguh keliru. Ia mengaku dosa dan bergabung kembali dengan Gereja. Sebagai laku silih, Pantaleon giat merawat orang-orang miskin yang sakit tanpa memungut bayaran. Ia kini hidup dalam doa, dan memiliki kerinduan yang berkobar untuk menderita bagi Yesus.
Ketika Kaisar Diocletianus mulai menganiaya umat Kristiani, Pantaleon segera bersiap untuk meninggalkan istana. Ia lalu membagi-bagikan segala yang ia miliki kepada orang-orang miskin. Ia tahu bahwa sewaktu-waktu ia bisa ditangkap. Dan ia benar.
Beberapa dokter yang iri hati mengadukannya sebagai seorang Kristiani. Kepada dokter istana ini, Kaisar memberikan pilihan untuk menyangkal iman atau dihukum mati. Pantaleon tidak mau menyangkal imannya dan tak ada suatu aniaya pun yang dapat memaksanya untuk melakukan hal itu.  Ia kemudian dianiaya sampai wafat sebagari martir pada tahun 305.
Di masa lampau terdapat suatu devosi yang kuat kepada orang kudus ini. Di Gereja Timur, ia disebut sebagai “martir besar dan pekerja ajaib”.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment