Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 13, 2019

Lansia Lebih Sering Tidur Siang dan Durasi Terlelap Lebih Lama, Apa Sebabnya?


JAKARTA - Pada orang lanjut usia (lansia), terjadi perubahan pada pola tidurnya. Ada beberapa yang mengeluh mengalami kesulitan untuk tidur. Ada pula yang menjadi lebih sering tertidur pada siang hari. Kesulitan tidur bisa disebabkan oleh penyakit. Apa penyebab lansia sering tidur siang? Simak ulasannya berikut ini, seperti dilansir dari hellosehat.com.
Lansia tidur lebih lama
Seiring bertambahnya usia, kualitas tidur pada lansia memang menjadi berkurang. Mereka akan sering bangun di tengah malam, sulit untuk terlelap, atau bangun lebih awal. Tentu hal ini menyebabkan waktu tidur mereka berkurang.
Walaupun normal terjadi, mereka tetap membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur. Karena itu, lansia biasanya sering tidur beberapa sesi pendek dalam sehari, biasanya tidur siang hari, sehingga memberikan kesan bahwa mereka terlihat tidur sepanjang hari.
Kuantitas dan kualitas tidur pada lansia
Dilansir dari Aging Care, semakin dewasa, durasi tidur pada seseorang akan berkurang. Pada bayi dan anak-anak, mereka membutuhkan sekitar 10 jam sampai 14 jam untuk tidur per hari. Sedangkan untuk remaja dan orang dewasa mereka membutuhkan sekitar 7 sampai 9 jam untuk tidur per hari. Kemudian, untuk seseorang di atas 30 tahun, mereka lebih sedikit waktu untuk tidur biasanya 6 jam untuk tidur per hari.
Lama atau tidaknya durasi tidur pada lansia dapat dipertimbangkan melalui faktor-faktor seperti:
- Seberapa lama lansia berada di atas tempat tidur sampai terlelap
- Seberapa lama lansia berada di atas tempat tidur setelah terbangun
- Seringnya lansia terbangun di malam hari, yang dapat memecah siklus tidur dan mungkin memerlukan waktu untuk bisa tertidur kembali.
Penyebab lansia sering tidur siang hari
Tingkat energi dan daya tahan tubuh pada lansia berkurang. Bila lansia melakukan suatu aktivitas, bisa saja membuatnya kelelahan dan membutuhkan waktu istirahat, seperti tidur. Hal tersebut normal terjadi karena adanya aktivitas.
Namun, bila tidur terjadi secara berlebihan tanpa adanya aktivitas, maka ada penyebab lain. Beberapa faktor yang menjadi penyebab lansia sering tidur siang atau lebih lama waktu tidurnya, yaitu:
-Berkurangnya aktivitas dan kegiatan yang dilakukan oleh lansia dapat membuatnya menghabiskan waktu pada kegiatan yang sama berulang-ulang. Hal ini dapat menyebabkan kebosanan.
-Lansia yang mengalami obesitas pasti lebih sedikit melakukan aktivitas karena mudah lelah dengan berat tubuhnya. Kelelahan tersebut bisa membuatnya gampang tertidur di siang hari.
-Depresi
-Penyakit jantung
-Kekurangan nutrisi tertentu
Faktor-faktor di atas dapat menyebabkan tidur siang menjadi berlebihan. Penggunaan obat-obatan dari penyakit dan gangguan mental seperti di atas juga bisa menjadi penyebabnya. Untuk mengatasi hal demikian, konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter merupakan langkah terbaik.
Biasanya dokter akan meninjau kembali obat yang dikonsumsi dengan penyesuaian kondisi tubuh dan waktu tidurnya. Sedangkan untuk menangani kebosanan biasanya dokter akan memberikan saran kegiatan apa yang bisa dilakukan lansia supaya menghilangkan rasa bosannya.
Bagaimana mengetahui tidur yang berlebihan pada lansia?
Tidak ada cara pasti untuk memastikan berlebihannya waktu tidur pada lansia. Kebutuhan tidurnya berbeda, ada yang 7 jam ada pula yang hampir 10 jam. Lansia yang aktif dan sehat secara mental biasanya memiliki kuantitas tidur yang normal.
Perhatikan apabila selain kebanyakan tidur, ada gejala-gejala lain yang menyertai. Misalnya tidak mau makan, berat badan menurun drastis, atau sering mengalami sakit kepala.
(ris)

0 comments:

Post a Comment