Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, July 4, 2019

Percikan Nas Jumat, 05 Juli 2019

Antonius Maria Zakkaria
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Kej. 23:1-4,19;24:1-8,62-67; Mzm. 106:1-2,3-4a,4b-5; Mat. 9:9-13.
BcO 1Sam. 15:1-23.

Bacaan Injil:
9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. 10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. 11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" 12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. 13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Memetik Inspirasi: 
Panggilan khusus menjadi seorang imam bukanlah semata-mata perjuangan manusia. Banyak di antara yang terpanggil adalah orang-orang yang hebat dan cerdas. Namun seringkali Tuhan memilih dengan cara yang berbeda dengan pikiran manusia. Tuhan yang memilih, Tuhan yang menentukan.
Mateus seorang pemungut cukai. Dia bukan ahli agama. Bahkan pekerjaannya pun sering dianggap pekerjaan berdosa. Bagi pikiran manusia ia tidak layak menjadi murid Tuhan, beribadah pun tidak layak duduk di depan. Namun Tuhan memilihnya. “Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia” (Mat 9:9).
20 tahun lalu kami bersepuluh menerima berkat tahbisan imamat. 10 pemuda sederhana diterima dan ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr I Suharyo. Tuhan selalu menyertai kami untuk mewartakan Injil-Nya, sebagaimana moto tahbisan kami, di mana pun kami bertugas. Tuhan selalu mencukupi apa yang kami perlukan. Doa seluruh umat sungguh menguatkan perjalanan kami anak berdosa di jalan panggilan Tuhan. Doakan kami selalu.

Refleksi:
Bagaimana tanggapanmu atas panggilan Tuhan?

Doa:
Tuhan Engkau memilih kami yang terbatas ini. Namun terasa sekali Engkau selalu memberikan kelebihan untuk mengarungi samudra panggilan-Mu. Semoga makin banyak orang percaya kalau Engkau memilih Engkau mencukupi. Amin.

Tuhan mencukupi
Lima Juli 99-19
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment