Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 1, 2019

Percikan Nas Minggu, 30 Juni 2019

Hari Minggu Biasa XIII
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan: 
1Raj. 19:16b,19-21; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Gal 5:1,13-18; Luk. 9:51-62.
BcO 1Sam. 5:1,6-6:4.

Bacaan Injil:
51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, 52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. 53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. 54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" 55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. 56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain. 57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." 60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." 61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." 62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Memetik Inspirasi: 
Diterima dan ditolak adalah pengalaman yang bisa dimiliki siapapun. Ketika diterima hati gembira. Ketika ditolak bisa kecewa dan marah. Ada pula orang yang mudah menerima orang lain dan ada pula orang yang sangat mudah menolak. Bahkan kadang suatu daerah menolak kehadiran orang dari kelompok atau daerah tertentu.
Yesus sedang berjalan menuju Yerusalem. Ia melewati Samaria. Karena mau menuju Yerusalem maka orang-orang Samaria menolak-Nya. “Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem” (Luk 9:53). Melihat itu marahlah murid-murid-Nya. Yesus meredakan amarah mereka dan mengajak pergi ke tempat lain.
Anda tentu pernah mengalami ditolak. Apa yang terjadi padamu kala mengalami itu? Apa yang kaulakukan selanjutnya? Belajar dari Yesus rasanya kita tidak perlu marah kala ditolak. Mungkin salah satu caranya skip (abaikan) saja dan cari yang lain. Masih ada banyak kemungkinan yang lain. Kita akan capai kalau hanya nanggapi yang nolak. Walau demikian kita pun tidak perlu antipati dengan yang nolak.

Refleksi: 
Bagaimana sikapmu dengan penolakmu?

Doa:
Tuhan ajari kami untuk mempunyai hati selopang hati-Mu. Semoga kami tetap tenang walau ditolak. Semoga kami pun tetap tersenyum dengan mereka yang menolak. Amin.

Ditolak
 MoGoeng
 Wates

0 comments:

Post a Comment