Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 12, 2019

Percikan Nas Sabtu, 13 Juli 2019

Henrikus, Teresia Yesus dari Andes, Cecilia Barbieri
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Kej. 49:29-32; 50:15-26a; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7; Mat. 10:24-33.
BcO 1Sam. 28:3-25.

Bacaan Injil: 
24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. 31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

Memetik Inspirasi:
Suatu kali saya bertemu dengan seorang mantan pejabat. Pekerjaan dia kala aktif adalah pekerjaan yang ‘basah'. Meski bekerja di posisi itu hidup dia sekarang ini tergolong sederhana. Tidak tampak kemewahan, yang katanya, semestinya dimiliki karena bekerja di posisi tersebut. Ia pun bercerita bahwa memang bisa saja ia mengambil untung dari pekerjaannya, orang tidak akan melihat, tapi Tuhan tahu. Katanya, “Saya takut pada Tuhan.”
Orang tersebut sadar bahwa Tuhan bisa melihat semua yang terjadi. Walau orang tak melihat, ia tahu bahwa Tuhan melihat. Tuhan pun berkata, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” (Mat 10:28).
Maka kiranya janganlah kita mengambil yang bukan milik kita. Jangan pula menghambat hak orang lain karena ingin memperkaya diri kita. Mungkin orang tidak melihat, namun Tuhan melihat. Kiranya ketika ada yang berbuat begitu kita pun perlu mengingatkan. Tindakan yang kita lakukan dengan mengingatkan ini kiranya menjadi tanda pengakuan akan keberadaan Tuhan.

Refleksi: 
Apakah anda ingin mengambil untung untuk diri sendiri?

Doa:
Tuhan Engkau melihat apa yang kami lakukan. Semoga kami mempunyai kemampuan untuk menjaga kata dan tindakan kami agar selaras dengan kehendak-Mu. Engkaulah yang kami takuti. Amin.

Tuhan melihat
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment