Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, July 7, 2019

Percikan Nas Minggu, 07 Juli 2019

Hari Minggu Biasa XIV
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Yes. 66:10-14c; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20; Gal. 6:14-18; Luk. 10:1-12,17-20 (Luk. 10:1-9).
BcO 1Sam. 17:1-10,23b-26,40-51.

Bacaan Injil: 
1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. 5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. 10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: 11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. 12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu." 17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." 18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. 19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. 20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Memetik Inspirasi: 
Menceritakan keberhasilan kiranya gampang dilakukan siapapun. Saat ngobrol orang sering menceritakan keberhasilan-keberhasilannya. Ada banyak kisah keberhasilan yang dibagikan. Kisah itu bisa berupa keberhasilan dalam studi, dalam menjalankan tugas, mengerjakan acara, mendidik anak-anak dll. Entah istimewa atau tidak cerita keberhasilan itu akan mengalir mulus dalam kisah manusia.
70 orang murid dipanggil dan diutus oleh Yesus. Mereka dibekali kuasa oleh Yesus. Mereka pun mampu menjalankan perutusan itu dengan baik. Kepada Yesus mereka menyampaikan laporan keberhasilan tersebut. Terhadap laporan itu Yesus menanggapi, “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga” (Luk 10:20).
Wajar-wajar saja kita bergembira atas keberhasilan kita dalam hidup. Keberhasilan tersebut menjadi kisah tersendiri dalam sejarah hidup. Namun kiranya kita tidak perlu jatuh dalam suatu eforia. Ketika kita mengalami keberhasilan sebenarnya Tuhan telah mencatat bahwa kita telah memperjuangkan hidup selaras dengan kehendakNya. Maka mari kita raih aneka keberhasilan, bukan mengumbar kisah keberhasilan.

Refleksi:
Apa yang kaurenungkan dari keberhasilamu?

Doa: 
Tuhan kami bersyukur atas rahmat keberhasilan dalam hidup kami. Kami percaya Engkau telah mencatatnya. Semoga kami selalu bersyukur di hadapan-Mu atas keberhasilan kami, bukan sekedar membual akan keberhasilan. Amin.

Memperjuangkan keberhasilan
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment