Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, July 28, 2019

Percikan Nas Minggu, 28 Juli 2019

Hari Minggu Biasa XVII
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan: 
Kej. 18:20-33; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,6-7ab,7c-8; Kol. 2:12-14; Luk. 11:1-13.
BcO 1Raj. 8:22-34,54-61.

Bacaan Injil: 
1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." 2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. 3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya 4 dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." 5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, 6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; 7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. 8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. 9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? 12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Memetik Inspirasi:
Seorang nenek duduk terdiam di teras rumahnya. Wajahnya hampa cenderung sedih. Ia bercerita bahwa anak-anak, juga cucu-cucunya sudah tidak membutuhkannya lagi. Sebelumnya anak dan cucunya datang. Ia menawari sesuatu kepada mereka tapi ditolak. Padahal ia sudah menyiapkan dana untuk anak cucunya.
Tuhan mengajak kita untuk meminta, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Luk 11:9). Ia menjanjikan akan memberikan yang terbaik kepada yang meminta.
Memberi adalah salah satu existensi Tuhan. Nenek, sang manusia pun, eksistensinya terasa kala bisa memberi pada anak cucunya.  Kala pemberian ditolak ia pun merasa ada yang hilang dari eksistensinya. Maka marilah kita datang kepada Tuhan dan meminta.

Refleksi: 
Apa yang kauminta dari Tuhan?

Doa:
Aku percaya Engkau akan memenuhi permintaan kami. Kami mohon dampingilah kami agar mampu meminta dengan baik. Tuhan pasti menambahkan. Amin.

Meminta
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment